Mantan Anggota Gerwani Ini Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Tarian Erotis di Lubang Buaya
"Kami dibilang bejat moralnya. Itu setiap hari yang masih saya dengar. Belum lagi digebuki setiap pemeriksaan,"
Setelah dilepaskan dari tahanan, Sumini mengaku selalu mendapat teror dari aparat kemanan.
Hampir setiap hari dia dihubungi oleh pihak kepolisian untuk menanyakan tentang keberadaan Sumini dan apa saja yang akan ia lakukan di luar rumah.
Gerak-gerik Sumini selalu diawasi.
Sumini mengungkapkan, beberapa kali dia dan korban tragedi 1965 dilarang oleh pihak berwajib dan kelompok masyarakat tertentu untuk membuat acara pertemuan, meskipun sekadar arisan atau temu kangen.
Sumini mengaku heran kenapa dia harus masih menerima perlakuan seperti itu kendati para korban tragedi 1965 sudah diperlakukan dengan tidak adil setelah G-30-S.
"Saya inginnya nama saya itu dipulihkan kembali. Stigma masih saya rasakan. Kan jokowi dengan Nawacita-nya berjanji akan melindungi seluruh warga negara. Saya ini kan juga warganya, lah kenapa saya ini terus diteror," kata Sumini.
(Grid.id/Aditya Prasanda)
Berita ini telah diterbitkan oleh Grid.id dengan judul "Ingat Ibu Guru yang Disiksa, Dipenjara Tentara dan Diteror Seumur Hidup? Akhirnya, Terungkap Fakta Sebenarnya"