Erupsi Gunung Agung
13 Pengungsi Gunung Agung Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
Kepala Pelaksana BPB Klungkung Putu Widiada mengatakan, 13 pengungsi Gunung Agung meninggal dunia.
TRIBUNJATENG.COM, KARANGASEM - Kepala Pelaksana BPB Klungkung Putu Widiada mengatakan, 13 pengungsi Gunung Agung meninggal dunia, 12 orang di antaranya meninggal saat dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Klungkung.
Adapun seorang pengung lain meninggal karena mengidap kanker stadium 4.
"Sampai saat ini, pengungsi yang meninggal 13 orang, langsung kami antar ke desa asal masing-masing," kata Widiada, Minggu (8/10/2017).
(Baca: Gunung Agung Semburkan Asap Putih Setinggi 1500 Meter)
Pengungsi tersebut, kata Widiada, meninggal dalam rentang waktu 15 hari setelah gelombang pengungsian meningkat tajam.
Mereka yang meninggal rata-rata sudah berusia tua, sedangkan pengungsi yang meniggal karena kanker masih berumur 35 tahun.
Menurut Widiada, rata-rata pengungsi yang sakit mengidap gangguan saluran pernapasan, stres, dan kelelahan.
"Kalau lihat laporan kesehatan, umumnya gangguan saluran pernafasan atas dan kelelahan, katanya biasa terjadi," ujarnya.
(Baca: 5.000 Turis Terancam Terjebak jika Gunung Agung Erupsi, Pemda Bali Siapkan Strategi Ini)
Untuk diketahui, gunung Agung terletak di Kabupaten Karangasem, tapi sebagian besar warga sekitar mengungsi ke Klungkung karena jaraknya lebih dekat dan aksesnya lebih mudah.
Hingga Sabtu (7/9/2017), terhitung 18.848 pengungsi berada di Kabupaten Klungkung dan menyebar di 122 titik. (Kompas.com)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com, Minggu (8/10/2017), dengan judul: 13 Pengungsi Gunung Agung Meninggal Dunia
