Kabar Terbaru Echa yang Tertidur 13 Hari. Bangun dan Sempat Ketemu Sosok Ini, Lalu Tidur Lagi
Ia memeriksa detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah gadis yang sempat tertidur selama tiga belas hari tersebut
Bersamaan itu, di ruang kamar Echa, ia juga dijenguk oleh tiga guru sekolahnya di SMPN 15 Banjarmasin, yaitu Kepala SMPN 15 Banjarmasin, Mirna Hartati Lani dan dua orang guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) SMPN 15 Banjarmasin.
Melihat kondisi Echa, Mirna pun ikut prihatin. Ia mengatakan namanya sakit memang tidak bisa menolak. Sebagai seorang kepala sekolah, ia mengatakan pihaknya selalu mendoakan agar Echa sembuh, sehat dan bisa kembali bersekolah.
"Kadang kami merindukannya juga, soalnya anaknya kalo di sekolah aktif dan dekat pada guru," ucap Mirna.
Sementara itu terkait sekolah Echa kedepannya, ia pun mengatakan akan mengkonsultasikan ke Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, utamanya untuk kenaikan kelas siswi berusia 13 tahun tersebut.
Ia juga berharap semoga Echa bisa mengikuti ujian sekolah pada Desember nanti. Ketika Echa sembuh nanti, ia pun berucap, Echa tetap akan sekolah di SMPN 15 Banjarmasin
Diberitakan sebelumnya, Seorang remaja berusia 13 tahun, Siti Raisa Miranda atau kerap disapa Echa, tertidur selama 13 hari dan baru bangun pada hari Sabtu (21/10/2017) sekitar pukul 09.00 Wita.
Namun, setelah bangun beberapa saat, Echa kembali melanjutkan tidurnya. Echa diduga mengidap sindrom Putri Tidur atau Sindrome Kleine-Levin.
Meski Echa dalam kondisi tertidur, setiap hari, orangtuanya tetap memberikan makanan dan minuman kepada Echa.
Saat diberikan, Echa bisa mengunyah makanan dan meminum air tetapi badannya tetap lemas dan matanya tertutup layaknya tertidur.
Sang ayah, Mulyadi, sudah mencoba beragam cara untuk membangunkan Echa, tetapi usahanya tak kunjung membuahkan hasil.
"Berbagai cara sudah kami lakukan agar dia bangun, bahkan kadang-kadang ditawarkan hadiah, mau dapat handphone baru, mau uang berapa, tapi dia enggak merespons," kata Mulyadi saat diwawancara KompasTV.
Sang ayah mengatakan, keluarga sudah membawa Echa berobat ke berbagai tempat, dari orang pintar hingga rumah sakit. Namun, tak kunjung ada perubahan terhadap Echa.
"Dokter umum sudah, psikiater sudah, ke non medis juga sudah. Hasilnya, Echanya tetap masih tidur, belum ada perubahan," tutur Mulyadi.
Sindrom tidur dalam jangka waktu lama ini sudah yang ketiga kalinya dialami Echa dalam setahun ini. Sebelumnya, dia juga tidur nonstopdalam rentang waktu lama, mulai dari 7 hari hingga hampir 2 minggu seperti yang terakhir terjadi.
Mulyadi mengatakan, sindrom ini dialami Echa setelah mengalami kecelakaan setahun yang lalu.