Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gerobaknya Hancur Ditabrak Mobil, Si Pengemudi Malah Memaki-Maki Pedagang, Begini Ceritanya

Warga pun berdatangan dan membantu membersihkan bahan mie yang tumpah dan piring-piring yang pecah.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: suharno
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Kasdi pedagang mie lontong dan gerobaknya yang ambruk tersenggol mobil. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Reza Gustav

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Terjadi kecelakaan antara mobil Innova dan gerobak kaki lima di Jalan Medoho 1, arah tembus ke Jalan Arteri, Kelurahan Gayamsari, Kota Semarang pada Minggu (19/11/2017) pukul 08.30 WIB.

Mobil tersebut diketahui menyenggol gerobak kaki lima (mie lontong) saat akan masuk gang sebelah bengkel Sapari, Jalan Medoho untuk tembus ke Jalan Arteri, Kota Semarang.

Kasdi (40), pedagang mie lontong yang menjadi korban kecelakaan tersebut mengatakan bahwa dia akan masuk ke gang (belok kiri) dan ada mobil yang juga akan masuk gang menyenggol dari sebelah kanan gerobak.

Alhasil, gerobak mie lontong tersebut ambruk dan menyebabkan kerusakan dan seisinya yang digunakan untuk berjualan Kasdi.

Warga pun berdatangan dan membantu membersihkan bahan mie yang tumpah dan piring-piring yang pecah.

Baca: Kehabisan Bensin Lalu Didorong, Eh, Mobilnya Malah Terperosok

Gerobak milik Kasdi, pedagang mie lontong yang hancur usai tertabrak mobil.
Gerobak milik Kasdi, pedagang mie lontong yang hancur usai tertabrak mobil. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)

Setelah berunding dengan warga sekitar, pengendara mobil yang menyenggol gerobak tersebut memutuskan akan berdamai dan mengganti rugi kerugian kerusakan gerobak.

Pengendara mobil tersebut mengajak Kasdi masuk ke mobilnya dan pergi menuju ke suatu tempat untuk mengobrol.

Kasdi yang sedang panik menyetujuinya.

Sementara itu, warga membersihkan sisa piring-piring pecah dan mendirikan gerobak yang ambruk.

Awalnya, Kasdi berpikir jika maksud pengendara mobil itu akan mengajak berunding di tempat lain agar suasana lebih kondusif atau menuju ke ATM terdekat untuk menarik uang dan memberinya uang ganti rugi.

Namun selama perjalanan, yang terjadi adalah pengendara mobil tersebut memaki, mengajak berdebat tentang hitung-hitungan ganti rugi, bahkan mengancam akan melaporkan Kasdi ke Polisi atas alasan yang kurang jelas.

"Saya itu percaya saja, dia (pengendara mobil yang menyenggol) bilangnya mau tanggung jawab. Dia ngajak pergi menggunakan mobil. Saya pikir mau mengobrol atau ke ATM, ternyata saya malah dimaki-maki, diancam, bahkan akan diajak ke kantor polisi," ujar Kasdi.

Kasdi yang saat itu sedang takut tidak bisa berkata apa-apa.

Dia hanya ingin membela haknya karena semua barang dagangannya tumpah dan tidak bisa berjualan.

"Saya niatnya mau berjualan saja, kok. Saya kalau diajak debat begini tidak bisa," tambah Kasdi.

Pengendara mobil yang belum diketahui identitasnya
Pengendara mobil yang belum diketahui identitasnya (FACEBOOK/MIK SEMAR)

Baca: Kalian Backpacker, Ini Penginapan Murah di Semarang, Bisa untuk Beramai-ramai

Setelah ancaman-ancaman tersebut dilontarkan, pengendara mobil tersebut memberhentikan mobilnya di Jalan Arteri, sekitar 500 meter dari lokasi kecelakaan.

Kasdi dan pengendara mobil tersebut turun dari mobil, dan mulai terjadi adu mulut.

"Waktu saya diturunin (dari mobil), dia juga turun dan nanya saya maunya bagaimana. Dia mengancam juga kalau mau diselesaikan di kantor polisi atau dia mau menurunkan saya di tempat yang jauh lagi," ujar Kasdi.

Kasdi pun hanya bisa menjawab sebatas kerugian gerobak.

Kemudian pengendara mobil tersebut mengatakan akan memberi Kasdi uang ganti ganti rugi sebesar 25 ribu.

"Saya bahas tentang kerugian, tapi dia nawarnya cuma mau ganti rugi 25 ribu. Saya mikir, dia punya mobil, pasti uangnya lebih banyak dari sekadar Rp 25.000. Apa dia apa tidak tahu juga kerugian yang saya alami ini berapa," ujar Kasdi.

Baca: Ini Hasil Laga Liga Inggris Pekan ke-12 dan Klasemen Sementara, Ada Perubahan Posisi

Setelah berdebat cukup panjang, akhirnya pengendara mobil tersebut sepakat mengganti uang ganti rugi sebesar Rp 265 ribu.

Meskipun masih kurang untuk perbaikan gerobak dan kerugian penjualan dalam satu hari, Kasdi tetap menerimanya.

Setelah pengendara mobil itu pergi, Kasdi pulang ke tempat tinggalnya di Jalan Medoho 1 RT 8 RW 9 Gayamsari Kota Semarang dengan berjalan kaki.

Hingga kini, belum diketahui nama dari pengendara mobil tersebut atau kontak yang bisa dihubungi.

"Saya tadi terlalu takut sampai-sampai saya tidak bisa menanyakan namanya ataupun meminta nomor teleponnya," ungkapnya.

Kasdi mengatakan bahwa perbaikan gerobak membutuhkan waktu sehari dan besok dipastikan belum bisa berjualan seperti biasa.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved