Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gunung Agung Meletus

Gunung Agung Erupsi, PVMBG: Butuh Sebulan Lagi Menyamai Letusan Dahsyat 1963

Gunung Agung Erupsi, PVMBG: Butuh Sebulan Lagi Menyamai Letusan Dahsyat 1963

Editor: iswidodo
facebook
Gunung Agung di Bali meletus, Minggu 26 November 2017 

TRIBUNJATENG.COM, BALI - Gunung Agung hingga Minggu siang (26/11/2017) masih mengalami erupsi magmatik.

Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi I Gede Suantika menjelaskan, kepulan asap mengandung abu vulkanik secara visual mengepul makin tinggi, tebal dengan tekanan lava pun makin kuat menuju permukaan dasar kawah Gunung Agung.

"Infusi lava ke dasar kawah makin besar debit volumenya. Kita masih berharap letusan ini efusif. Kawah penuh dan lava meluber dengan berlahan, sehingga tidak sampai ekplosif (ledakan besar)," ujar Gede Suantika.

Penampakan Gunung Agung dari Pos Pengamatan PVMBG Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem. Dimana Gunung Agung alami letusan magmatik yang disertai awan keabu-hitaman setinggi 3.000 meter. Foto diambil sekitar pukul 07.45 WITA. (TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN). (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
Penampakan Gunung Agung dari Pos Pengamatan PVMBG Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem. Dimana Gunung Agung alami letusan magmatik yang disertai awan keabu-hitaman setinggi 3.000 meter. Foto diambil sekitar pukul 07.45 WITA. (TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN). (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin) (tribunbali)

Pihaknya justru mengkhawatirkan tiba-tiba terjadi penambahan debit volume lava yang keluar dalam waktu singkat, sementara ruang yang dimiliki saluran magma terlalu kecil.
Hal inilah yang kerap menyebabkan letusan ekplosif.

"Saat ini lobang dasar kawah sudah hancur atau bertambah. Lava sudah di dasar kawah dan terus bertambah untuk memenuhi dasar kawah," jelas Gede Suantika

Dengan kondisi letusan saat ini, jika mengacu pada letusan tahun 1963, kemungkinan masih membutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk Gunung Agung mengalami letusan eksplosif.

"Siklusnya sama seperti tahun 1963. Didahului letusan eflusif seperti saat ini. Kepulan asap terus terjadi, hingga sebulan kemudian diawali adanya gemuruh dan diikuti ledakan eksplosif. Mungkin dulu dasar lava masih dangkal, lava keluar dan langsung meleleh," jelasnya.

Sementara hujan abu terus mengguyur beberapa wilayah.

PVMBG menerima laporan, hujan abu juga sudah mencapai Pulau Nusa Penida.

Sementara itu, saat ini tim PVMBG masih mengevaluasi rencana peningkatan status aktivitas vulkanik Gunung Agung.

Suara gemuruh terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Agung yang berjarak 12 Km dari kawah.

Sejumlah warga panik mendengar suara gemuruh yang bersumber dari Gunung Agung.

Arah angin bertiup ke timur tenggara, asap dan abu vulkanik menuju Lombok Barat. Hingga kini status gunung Agung masih Siaga.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Kelas I Ngurah Rai Herson mengatakan, pembatalan terbang (cancel flight) akibat letusan Gunung Agung mayoritas dilakukan maskapai asing.

Padahal aktifitas di Bandara Ngurah Rai, Bali masih berjalan normal.

"Untuk operasional bandara dalam keadaan normal, namun ada beberapa airlines yang cancel penerbangannya, terutama untuk penerbangan internasional," kata Herson di Kuta, Minggu (26/11/2017).

Menurut Herson, penerbangan domestik masih berjalan lancar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved