Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gunung Agung Meletus

Tremor Over Scale Kembali Terjadi di Gunung Agung Bali, Saat Ini Masih Berlangsung

Laporan terkini alat seismograf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam tremor over scale

Editor: galih permadi
tribunjateng/twitter/BNPB
Warna kuning kemerahan dari erupsi Gunung Agung adalah efek cahaya sinar matahari saja. Bukan dari lava pijar atau api yang keluar dari kawah Gunung Agung. Kolom letusan abu vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah Gunung Agung. 

Gunung Agung memiliki dua karakter atau tipe letusan, eksplosif dan efusif.

Hal ini mengacu pada letusan tahun 1963, yang berlangsung hampir setahun sejak 16 Februari 1963 hingga 27 Januari 1964 dengan ditandai dua kali letusan dahsyat.

Suantika pun menyebut letusan selama setahun seperti tahun 1963 ini pun sangat berpotensi kembali terulang tahun ini.

"Sangat ada kemungkinan jika erupsi berlangsung selama setahun dengan mengacu riwayat letusan tahun 1963," tandasnya.

Tim PVMBG pun akan mempertimbangkan perluasan zona bahaya.

Saat ini zona bahaya berada di radius 8-10 kilometer.

Kemungkinan akan diperluas sampai radius 9-12 kilometer.   

"Melihat kondisi Gunung Agung saat ini, saya kira impact-nya akan luas. Kita lihat perkembangan dulu, nanti kita akan pertimbangkan perluasan zona bahaya," jelas Suantika.

Pejabat Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya menyebut potensi letusan Gunung Agung yang lebih besar segera terjadi.

Potensi ini teramati dari peningkatan status Gunung Agung dari Siaga menjadi Awas. (tribunbali/Eka Mita Suputra)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved