Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cempaka Menjauh, Siklon Tropis Dahlia Mendekat, Dalam Seminggu Dua Siklon Terbentuk

Untuk kali pertama dalam sejarah, siklon tropis lahir di wilayah Indonesia dalam minggu yang sama.

Editor: bakti buwono budiasto
Lintasan siklon tropis Dahlia pada 29 Npvember 2017 pukul 19.00(BMKG) 

 
TRIBUNJATENG.COM - Untuk kali pertama dalam sejarah, dua siklon tropis lahir di wilayah Indonesia dalam minggu yang sama.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) pada Senin (27/11/2017) mengumumkan telah terbentuk siklon tropis Cempaka.

Letaknya berada di perairan Selatan Jawa Tengah, sekitar 100 Km sebelah selatan tenggara Cilacap pada titik 8,6 lintang selatan dan 110,9 bujur timur.

Rabu (29/11/2017), siklon tropis Cempakamelemah dan menjauhi Indonesia tetapi siklon baru bernama Dahlia lahir.

Dahlia lahir di wilayah 470 km sebelah barat daya Bengkulu pada 8,2 derajat Lintang Selatan dan 10,8 derajat Bujur Timur.

Baca: Mulai Februari 2018, Seluruh Angkot di Indonesia Harus Ber-AC

Bila dilihat ke belakang sejak berdirinya Jakarta Tropical Center Warning Center (TCWC) pada 24 Maret 2008, telah ada beberapa siklon tropis di daerah Indonesia.

Salah satunya adalah siklon tropis Durga di perairan barat daya Bengkulu pada 22-25 April 2008.

Siklon tropis lain yang pernah terbentuk adalah Anggrek di perairan barat Sumatera pada 30 Oktober-4 November 2010 dan Bakung di barat daya Sumatera pada 11-13 Desember 2014.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo, berkata bahwa lahirnya siklon tropis di wilayah Indonesia sendiri jarang.

"Ini betul-betul suatu pengalaman baru bagi kita khsusunya setahun terjadi dua siklon, bahkan seminggu,” katanya.

Baca: KPK Bidik Gubernur Jambi Zumi Zola apakah Kasih Perintah Suap

Dia mengatakan, pembentukan dua siklon tropis sekaligud di wilayah Indonesia merupakan pertama kali dalam sejarah.

Setelah Dahlia, kata Mulyono, tak menutup kemungkinan terjadi siklon tropis baru lainnya dalam waktu dekat.

Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan tekanan yang tidak merata di permukaan di wilayah Indonesia. Selain itu, anomali suhu permukaan laut juga turut berperan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved