Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Asusila

Polisi Menduga Ibu Korban Ikut Mengarahkan Adegan Video Asusila Anak Kecil dan Wanita Dewasa

Polisi Menduga Ibu Korban Ikut Mengarahkan Adegan Video Asusila Anak Kecil dan Wanita Dewasa

Editor: iswidodo
tribunjateng/dok
Ilustrasi mesum 

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto memastikan bakal mengusut kasus video asusila antara anak kecil dan wanita dewasa yang sempat viral di media sosial dilakukan baru-baru ini.

"Akan kami ungkap tuntas, karena ini merusak moral generasi muda kita ya. Apalagi saya juga melihatnya, miris sekali," ujarnya, usai Gelar Apel Mantap Praja di Lapang Gasibu, Kota Bandung, Sabtu (6/1).

Mengingat video tersebut melibatkan anak kecil, Polda Jabar menggandeng pihak yang bergerak pada perlindungan anak-anak untuk membantu menuntaskan kasus ini.

"Kami akan hati-hati karena menyangkut psikologis dan perkembangan anak," papar Kapolda.

Menurut dia, video itu diketahui dibuat di sebuah hotel di Bandung. "Yang jelas dibuatnya bukan Desember," ungkapnya.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus menuturkan, perbuatan mesum itu diduga dilakukan selama beberapa hari. "Dugaan kami kalau pembuatannya sampai tiga hari itu karena ada tulisan hari pertama, kedua, dan ketiga," jelasnya.

Saat ini, polisi masih mendalami siapa perekam dan aktor dalam video mesum tersebut.

Kepolisian telah memeriksa petugas hotel dan mengecek daftar tamu hotel. "Kami kroscek, biasanya kalau check in itu ada ninggalin fotokopi KTP," jelasnya.

Diketahui orangtua

Adapun, hasil analisa sementara Polda Jabar terhadap video kejahatan pornografi anak yang beredar pekan lalu mengindikasikan rekaman video itu disaksikan dan sepengetahuan orangtua satu anak yang menjadi koban.

Bahkan, menurut Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Umar Surya Fana, sang ibu ikut mengarahkan adegan pembuatan film yang diindikasikan sebagai tindakan paedofilia tersebut.

"Dari bahasa ngomongnya antara anak dengan salah satu perempuan yang di menit ke sekian, itu ibu kandungnya sendiri. Di satu TKP (tempat kejadian perkara), ibu kandungnya ada di dalam kamar menyaksikan, bahkan mengarahkan anaknya sendiri. Satu TKP lagi, diduga ibunya ada di luar kamar," terangnya.

Tim penyidik memastikan tiga anak yang diduga menjadi korban adalah anak-anak jalanan yang berdomisili di Kota Bandung. Mereka berusia antara 7-13 tahun.

"Dari cara ngomongnya, gaya bahasa Sunda, bahasa Sundanya anak-anak Bandung. Kami pastikan anak-anak berumur, kurang lebih 7 tahun, 10 tahun, dan 13 tahun. Dan tiga-tiganya tidak bersaudara," ungkap Umar.

Dalam keterangan kepada wartawan di Bandung, Sabtu (06/01), Polda Jabar telah menganalisa tiga video pornografi anak dan kamera pengawas (CCTV) di dua hotel yang diduga sebagai lokasi pembuatan video itu.

Ketiga video itu terdiri dari satu video yang berdurasi sekitar satu jam 11 menit, dan dua video pendek yang masing-masing berdurasi 2 menit dan 2,5 menit.

Selain mengindikasikan keterlibatan orang tua anak-anak yang menjadi korban, menurut Umar, ada indikasi video itu dibuat secara professional oleh sindikat tertentu, untuk dijual ke komunitas paedofil.

Hal itu, sambungnya, terlihat dari juru kamera yang mampu mengarahkan para pemain, yakni si korban maupun pelaku perempuan dewasa.

"Indikasinya seperti itu. Cuma kita masih dalami, apakah dijualnya untuk komunitas dalam negeri atau luar negeri," katanya.

Sampai Sabtu (6/1), tim penyidik Polda Jabar telah menyita sejumlah barang bukti di dua hotel di Bandung yang disebut identik dengan barang yang ada di video, seperti lukisan, bantal, sprei, meja, dan kursi.

Umar mengaku telah mengantongi identitas para tersangka. "Ada identifikasi yang sudah kita dapat, misalnya tato di tangan, di paha, kemudian karateristik wajah. Kita sudah sebar, mudah-mudahan dalam, satu dua hari ini, kita sudah dapat," beber Umar. (tribunjateng/cetak/Kompas.com/bbc/tribunnews)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved