Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gerhana Bulan

Sobri Bersiap Hadapi Rob Bandang Saat Gerhana Bulan Nanti Malam

Rob bandang biasa terjadi saat gerhana bulan yang diprediksi datang hari ini (31/1).

Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: iswidodo
facebook
Terjadi gelombang tinggi di pantai Pekalongan, 30 Januari 2018 malam 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga Kampung Bahari Tambaklorok bersiap menghadapi rob bandang. Istilah rob bandang ini disebut warga setempat lantaran pasang air laut menggenangi hingga permukiman. Rob bandang biasa terjadi saat gerhana bulan yang diprediksi datang hari ini (31/1).

"Musuh utama warga sini adalah pasang air laut," ujar Sobri (58) warga Tambaklorok RT 05 RW 15, Semarang Utara, Rabu (24/1).

Dia berkata, durasi rob bandang tergolong singkat, paling lama sekitar 10 menit. Setelah itu, air laut di permukiman berangsur surut. Ketinggian genangan air dalam kampung bervariasi. Antara 50 sentimeter hingga satu meter, tergantung tinggi letak bangunan rumah.

Banjir rob kembali menggenangi Jalan Raya Kaligawe, di Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2018) sekia pukul 06.30 WIB ini.
Banjir rob kembali menggenangi Jalan Raya Kaligawe, di Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2018) sekia pukul 06.30 WIB ini. (tribunjateng/Akhtur Gumilang)

Sobri mengakui, datangnya rob bandang tak bisa diprediksi. Terlebih, bila muncul gerhana bulan. Pengalaman, pasang air laut datang saat sebelum gerhana bulan terjadi sampai setelah gerhana bulan.
"Sulit itu (memrediksi rob bandang), tak ada yang bisa. Ya, warga sini hanya niteni (mengamati)," tutur pria yang sudah empat dasawarsa ini menebar jala di laut.

Meski begitu, kekhawatiran warga akan datangnya rob bandang tak lagi besar pascadibangunnya dermaga di sisi timur perkampungan. Dermaga tersebut dapat menghalau air laut yang pasang. "Tapi, dermaga itu belum sepenuhnya melindungi perkampungan. Belum ada sea belt (pemecah gelombang) juga," kata dia.

Dampak perubahan cuaca dan datangnya gerhana bulan sudah mulai dirasakan nelayan Kampung Bahari Tambaklorok. Senin (22/1) malam, puluhan kapal rusak diterjang gelombang laut.

Gerhana Bulan
Gerhana Bulan (Wikipedia)

Ketua RW 15 Tambaklorok, Slamet Riyanto, menceritakan, warga berlarian menuju dermaga setelah ada yang berteriak menyampaikan kedatangan gelombang laut.

"Saat dicek, ada puluhan perahu yang rusak. Dua diantaranya karam. Ya itu disebabkan gelombang tinggi," beber Slamet.

Menurut Ketua Kelompok Nelayan Tambaklorok itu, panjang dermaga sisi timur yang sama dengan dermaga barat membuat gelombang masuk ke tempat parkir perahu. Ditambah, nelayan memarkir perahu tegak lurus atau sejajar menghadap barat. Gelombang yang datang pun secara mudah menghantam perahu.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko, mengatakan, hari ini gerhana bulan total bisa dilihat saat cuaca cerah. Gerhana bulan hari ini disebut juga Super Blue Blood Moon (SBBM) karena bertepatan dengan fenomena super moon atau posisi bulan berada di titik terdekat dengan bumi.

"Kalau kita hitung, jaraknya sekitar 350 ribu kilometer. Ini menyebabkan, gaya gravitasi bulan pada posisi terdekat dengan bumi sangat kuat," jelas Iis.

Kondisi ini memicu pasang laut. Dia memprediksi, saat super moon, air laut naik sekitar 100-120 sentimeter. "Saya dapat laporan, di daerah Demak sudah rob," kata dia, Selasa (30/1). (tribunjateng/cetak/dna).

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved