Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mengenal Akuaponik Dan Cara Membuatnya 

Makin sempitnya lahan di tengah kota membuat masyarakat menerapkan metode pertanian dalam menanam tanaman.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/LIKE ADELIA
Akuaponik 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Like Adelia 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Makin sempitnya lahan di tengah kota membuat masyarakat menerapkan metode pertanian dalam menanam tanaman.

Jika beberapa tahun belakangan banyak yang menggunakan metode tabulambot atau tanaman buah dalam pot, kini sedang booming metode Akuaponik

Akuaponik merupakan teknik penanaman lanjutan yang menggabungkan teknik akuakultur dan hidroponik dalam satu metode yang bersifat simbiotis atau saling menguntungkan. 

Bahkan di Desa Wisata Kandri, Gunungpati, Semarang, terdapat kampung Akuaponik,tepatnya di Perum Kandri Pesona Asri. 

Cara membuat dan perawatannya yang mudah membuat metode ini banyak diterapkan oleh masyarakat terlebih yang tidak memiliki banyak lahan. 

"Sangat sangat mudah semua orang bisa bikin dan semua tempat bisa karena gak butuh lahan," ucap Syafii, pencetus Kampung Akuaponik di Kelurahan Kandri, saat ditemui Tribunjateng.com, Selasa (06/02/2018). 

Akuaponik sendiri mengabungkan ternak ikan serta tanaman dan saling menguntungkan. 

Dimana air dari kolam yang berisi ikan akan dipompa naik melalui selang dan akan mengairi tanaman di atasnya. 

Biasanya tanaman-tanaman tersebut diletakkan dalam peralon atau ember. 

Air tersebut mengandung kotoran ikan yang sudah dipecah oleh bakteri dan berfungsi sebagai nutrisi tanaman. 

Kemudian air kembali lagi ke dalam kolam dan terus berputar. 

Akuaponik
Akuaponik (TRIBUN JATENG/LIKE ADELIA)

"Air tersebut akan mengalir terus. Sehingga air tidak diam dan tetap jernih, air tersebut memberi manfaat bagi tanaman dan ikan," lanjut pria yang akrab disapa Om Pi tersebut. Untuk membuat Akuaponik yang dibutuhkan hanya kolam berisi ikan, pompa akuarium, selang dan tempat tanaman, biasanya ember atau peralon.

"Kalau pemula jangan menggunakan peralon, pakai ember saja atau galon bekas," jelas Om Pi

Jika tidak memiliki kolam, ikan bisa ditempatkan di ember. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved