Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Wanita Dicor

KASIHAN! Fitri yang Mayatnya Dicor Tinggalkan Satu Anak, Kini Dirawat Neneknya

Kini Sumiyati harus merawat anak semata wayang milik Fitri yang kini berusia 5 tahun.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/DHIAN ADI PUTRANTO
suasana duka menyelimuti keluarga korban pembunuhan yang jenazahnya di cor dalam bak mandi 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Perasaan kehilangan terus dirasakan oleh Sumiyati, ibu dari Fitri Anggraeni (24), korban pembunuhan dan jenazahnya di cor dalam bak mandi.

Kini Sumiyati harus merawat anak semata wayang milik Fitri yang kini berusia 5 tahun.

Padahal cucunya yang saat ini sedang berada di pendidikan taman kanak-kanak itu masih membutuhkan kasih sayang dari seorang ibu.

Suasana berkabung juga nampak di rumahnya di dusun Tanggulanin, Desa Margosari, Limbangan.

Sumiyati menuturkan bahwa istri tersangka dan Fitri merupakan teman dekat. Sebelum sesaat kejadian tepatnya pada Jum'at (16/2) petang, Fitri dijemput pelaku untuk pergi meninggalkan rumah.

"Pamitnya jagain istri pelaku yang lagi sakit dan dirawat di RSUD Dr Soewondo," ujarnya, Minggu (25/2)

Ia pun tidak menaruh curiga terhadap pelaku sama sekali. Termasuk saat sang anak tidak pulang. Ia mengira anaknya menginap di rumah sakit demi menjaga temannya itu.

Namun selang dua hari, pelaku dan istrinya mengunjunginya rumahnya untuk menanyakan apakah Fitri sudah pulang ke rumah apa belum. Perasaan khawatir pun muncul. Ia pun langsung menghubungi anaknya.

"Saat hubungi anak saya sudah tidak aktif dan tidak ada kabar sama sekali. Hari Jum'at (23/9) sore saya mendapatkan kabar buruk mengenai fitri dari kepolisian," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pelaku sering meminjam uang kepada anaknya. Anaknya pun sering iba dengan kondisi ekonomi pelaku dan keluarganya sehingga sering meminjamkan uang kepada pelaku.

"Dia (pelaku) sangat keji. Saya ingin pelaku diberikan hukuman yang setimpal," ujarnya.

Sementara ayah korban, Sudarno menuturkan bahwa ia terpukul atas Kejadian yang menimpa anaknya itu. Ia menambahkan bahwa ia kurang memahami kronologi kejadian menimpa anaknya.

"Saat itu saya sedang berada di Semarang, jadi kurang memahami kejadiannya," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved