Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

FOCUS

Dongeng Bawang

Dongeng Bawang. Barangkali itu pula, saking akrabnya dengan kehidupan sehari-hari, lahir cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih.

Penulis: sujarwo | Editor: iswidodo
tribunjateng/bram
Sujarwo atau Pak Jarwo wartawan Tribun Jateng 

TAJUK Ditulis oleh Sujarwo wartawan Tribun Jateng

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bawang berperan besar dalam kebanyakan masakan. Apalagi bawang putih, digunakan sebagai bumbu hampir di setiap makanan dan masakan Nusantara Salah satru penyedap rasa alami dan penambah aroma masakan tertua di dunia ini juga berkhasiat, mengandung dialil sulfida yang berperan mencegah kanker.

Barangkali itu pula, saking akrabnya dengan kehidupan sehari-hari, lahir cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih.

Ada yang memaknai, Bawang Merah diibaratkan sifat yang angkara murka. Bawang Putih diibaratkan sifat bersih, tanpa pamrih, dan jujur.

Itu dongeng. Dalan dunia nyata, kekinian, petani bawang ibarat orang mengiris bawang merah. Bikin mata pedih hingga meneteskan air mata. Ya, petani bawang sedang menangis menyusul harganya yang merosot tajam.

Di Brebes, harga bawang merah anjlok hingga menyentuh angka Rp 4.000 per kilogram. Maklum jika para petani demo di depan kantor bupati Brebes, menuntut pemerintah turun tangan. Petani berangapan pemerintah hanya turun tangan saat harga bawang naik, mahal.

Jumat (12/1/2018) puluhan petani bawang merah Brebes juga unjuk rasa di halaman kantor Perum Bulog Sub Divre VI Pekalongan.

Di spanduk yang dibawa peserta aksi, bertuliskan, "Bulog segeralah menyerap bawang merah." Juga bertuliskan, "Mana janji Pak Jokowi. Petani kecil bawang merah tambah mlarat (miskin)."

Di Temanggung, petani meratap di depan Ganjar Pranowo saat Cagub Jateng ini mengunjungi kelompok tani bawang putih di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Selasa (27/2/2018). Salah satu anggota, Tarif mengeluhkan surat edaran Dirjen l Pertanian dan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian.

Dia menyebut ada pengaturan tentang harga tertinggi penjualan bawang putih. Tarif mengabarkan harga jual bawang putih basah Rp 20 ribu. Sedangkan bawang putih kering Rp 25 ribu. "Kalau harganya diatur kami tidak akan untung. Kami bertani tidak untuk rugi, seharusnya pemerintah melindungi kami," keluhnya.

Lawan Ganjar di Pilgub Jateng, Sudirman Said, mengalami hal serupa kala bertemu Gabungan Kelompok Tani di tanah kelahirannya, Brebes, Sabtu (20/1/2018).

"Setiap musim panen kondisi seperti ini berulang, tapi selalu tidak ada solusi yang baik untuk petani," keluh Ketua Asosiasi Bawang Indonesia, Juwari.

Ganjar maupun Sudirman berjanji akan membantu mengatasi masalah tersebut. Hanya saja, tangisan petani, bukan hanya bawang, pun petani beras, sering terjadi. Mereka tak jarang dihantam “badai” produk pertanian impor. Butuh pemimpin mumpuni untuk mengatasi masalah klasik yang tak kunjung usai itu.

Layak dikutip pernyataan pengamat politik Faisal Marawa, bahwa Bangsa Indonesia tidak boleh menganut filosofi bawang bombay.

Setiap kali mengupas kulit bawangnya, yang ditemukan berikutnya adalah kulit lagi sampai habis, tidak pernah diperoleh isinya sehingga hanya menghasilkan kesia-siaan belaka. Moga negeri ini lahir para pemimpin yang tak menganut filosofi bawang, dan bukan sebatas dongeng. (tribunjateng/cetak/swo)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved