Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

FOCUS

Siasat sang Suman

Siasat sang Suman. Tajuk ditulis oleh wartawan Tribun Jateng, Achiar M Permana. Dasar Suman, dia masih merasa kurang

Penulis: achiar m permana | Editor: iswidodo
tribunjateng/bram
Achiar Permana wartawan tribun jateng 

Gandamana kemudian menuju Kerajaan Astina. Dalam penyamarannya di Astina, Gandamana mendapatkan informasi bahwa pembuat luweng jebakan tak lain adalah Haryo Suman, yang kini menjadi pejabat sementara patih Astina.

"Kurang ajar si Suman. Baj*ngan!" sumpah serapah berloncatan dari mulut Gandamana, yang memang berwatak berangasan.

Tanpa babibu, dia pun masuk ke istana, lalu menyeret Suman ke alun-alun. Tanpa ampun, Gandamana menghajar pangeran culas itu hingga berantakan. Ya, benar-benar berantakan.
Hilanglah Suman yang tampan, ganti menjadi sosok baru yang sulit dikenali. Sosok yang benar-benar buruk rupa: matanya serupa buah kedondong, hidungnya mungkal gerang serupa batu asah yang aus, kedua tangannya berlainan bentuk. Secara fisik, sengkuni juga digambarkan seperti orang sakit napas. Dengan bentuk baru itu, nama baru pun melekat padanya: Sengkuni!

Kalau saja Prabu Pandu Dewanata tidak mencegah, pasti Suman, eh Sengkuni, sudah menemui ajal. Tangan Gandamana sudah tergenggam untuk menimpakan Ajian Bandung Bandawasa, yang tidak tertahankan.

Kisah Suman dan kegigihannya untuk meraih kursi patih Astina menggelitik saya, ketika hari-hari ini banyak orang mengidam-idamkan hal serupa. Mengincar kursi orang kedua. Lebih-lebih orang kedua pendamping Presiden Joko Widodo, yang untuk sementara ini, menjadi calon terkuat untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, misalnya, sejak lama mematut-matut diri sebagai (calon) pendamping Jokowi. Dia rajin bersafari, dengan batik merah, berziarah ke makam-makam tokoh-tokoh nasionalis dan PDIP.

"PKB sudah punya sejarah dan chemistry untuk bekerja sama dengan Pak Jokowi. Siapa kader PKB yang paling pantas (menjadi pendamping Jokowi--Red)? Tentu saja saya...," kata Cak Imin, demikian sapaan akrab Muhaimin, seusai berziarah ke makam mantan Ketua MPR, Taufiq Kiemas, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/3/2018).

Ketua Umum DPP PPP, Romahurmuziy; Ketua Umum DPP PAN yang juga Ketua DPR, Zulkifli Hasan; mantan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo; dan putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga berhasrat besar untuk menjadi pendamping Jokowi.

"Aja sembrana lo, Kang, madhakke wong karo Sengkuni. Nek dha orak trima, piye jal?" bisikan Dawir memperingatkan.

Bercita-cita (sekadar) jadi orang kedua, saya kira, sah-sah saja. Saya berharap, tidak ada yang menggunakan strategi culas Suman untuk meraihnya. "Jangan-jangan, Sampean dhewe sengkunine, Kang?" (tribunjateng/cetak/amp)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved