Kuliner Style
Dawet Kok Pakai Sambal? Penasaran Bagaimana Rasanya? Yuk Simak!
Cara menyajikannya tak beda dengan dawet pada umumnya, yakni dicampur santan dan gula merah
"Sambele nambah (sambal menambah). Pedes banget (pedas sekali)," kata Tukilah.
Jadi, tidak ada acara mengulek di tempat. Tak lama semua sudah berada di meja dan siap disantap.
Aduk dulu dawet sambal agar sambal bisa menyebar rata, lantas siap disantap.

Rasanya, ternyata hampir mirip dengan tahu campur Magelang. Kuah dawet terasa gurih, manis, juga pedas.
Tetapi, dari semuanya itu rasa kuah kacang cukup dominan. Pedas lombok juga aroma seledri membuat cita rasa uniknya kuat.
Untuk orang yang suka kuah gurih pedas, manis, apalagi penggemar segarnya rujak, kemungkinan akan cocok dengan rasa baru ini. Cukup banyak yang suka.
Beberapa warga juga mengaku terbiasa. Arinda Riyadi, warga Clapar 1, mengungkapkan dirinya beserta keluarganya penggemar kuliner satu ini. Tidak setiap saat Arinda bisa menemukan dawet sambal ini.
"Hanya pada acara-acara tertentu, seperti hari ini," kata Arinda. Siap kali ia menemukan penjual dawet, ia membeli 4 bungkus dawet sambal seharga Rp 10.000. (Kompas.com)