Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabar Pahlawan Devisa

MENGHARUKAN, Setelah 18 Tahun Hilang, Parinah TKW Banyumas Ditemukan di Inggris

MENGHARUKAN, Setelah 18 Tahun Hilang, Parinah TKW Banyumas Ditemukan di Inggris. Perempuan itu diduga disekap majikan

Editor: iswidodo
KBRI LONDON
MENGHARUKAN, Setelah 18 Tahun Hilang, Parinah TKW Banyumas Ditemukan di Inggris. Perempuan itu diduga disekap majikan. Dia akan dipulangkan ke Indonesia tanggal 10 April 2018 naik pesawat Garuda. 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang buruh migran Indonesia yang sempat hilang kontak dengan keluarganya selama 18 tahun, akan dipulangkan ke Indonesia, Selasa (10/4/2018) dari London.

KBRI di London sudah menyiapkan penerbangan Garuda Indonesia ke Jakarta untuk Parinah, warga Indonesia asal Banyumas, Jawa Tengah, itu.

Hilang kontak dengan keluarga selama 18 tahun, Parinah berhasil ditemukan kembali pada 5 April lalu dengan bantuan Kepolisian Inggris di Brighton, kota wisata pantai di sebelah selatan Pulau Inggris.

Kepala bagian Protokol dan Konsuler KBRI London, Gulfan Afero, menjelaskan kepada BBC Indonesia bahwa Parinah berhasil dibebaskan dari rumah majikannya lewat kerja sama 'yang amat baik' dengan kepolisian metropolitan Inggris.

"Di Jakarta nanti akan ada tim dari Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri yang kemudian akan menyerahkannya kepada keluarga," jelas Gulfan kepada BBC Indonesia.

Walau sudah pulang, kasus 'penyekapan' yang dideritanya akan tetap diteruskan secara hukum oleh Kepolisian Inggris.

"Pada saat mengeluarkan Parinah, tanggal 5 April kemarin, polisi juga menahan majikan yang berjumlah empat orang," tambah Gulfan Afero.

Namun masih belum dipastikan apakah nantinya Parinah perlu kembali ke Inggris untuk proses hukum itu atau tidak.

"Jika pihak polisi dan pengadilan nanti merasa perlu keterangan tambahan dari ibu Parinah, sangat dimungkinkan. Namun jika semua bukti-bukti dianggap cukup, bisa jadi Parinah tidak perlu kembali ke London."

Parinah dilaporkan pindah ke Inggris sejak tahun 2011 setelah bekerja di Arab Saudi pada tahun 1999.

Selama bekerja di Inggris, Parinah tidak diperkenankan ke luar rumah kecuali jika bersama salah seorang anggota keluarga majikan. Tidak jelas bagaimana akhirnya Parinah bekerja di sebuah rumah di Brighton, sekitar 100 km dari London.

Saat ini Parinah sedang berada di rumah penampungan. KBRI baru akan memberikan akses untuk menghubunginya ketika sudah berada di bandara dengan alasan agar tidak terjadi misinformasi. (bbc)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved