Kasus Penganiayaan
Setelah Korban Penganiayaan Tewas, Ayah dan Anak Linglung Kabur hingga Lampung
Masih ingat kasus penganiayaan yang dilakukan oleh ayah dan anak kepada peminjam motor hingga tewas di Suruh?
Penulis: amanda rizqyana | Editor: iswidodo
Sayang, ekspektasinya meleset. Ketika tiba di TKP dan melihat motor Wiwit anaknya, Trimo segera turun dan menghampiri sepeda motornya.
Nanda ternyata tidak takut ketika ia dan anaknya datang menagih sepeda motor.
Nanda justru melawan dan menggertak.
Mengetahui hal tersebut, Wiwit emosi dan menghantamkan besi as yang ia pegang ke kepala dan tengkuk. Nanda tak bergeming.
Trimo menghujamkan tusukan badik ke dada dan punggung belakang Nanda.
Nanda sempat melawan.
Khawatir Nanda membalas perbuatannya, terlebih nekat hingga membunuh Wiwit, Trimo segera mengajak Wiwit meninggalkan TKP.
Dalam gelar perkara tersebut, Wiwit menceritakan bahwa sepeda motor yang dipinjam Nanda diambil ketika dirinya telah di warung.
Tanpa permisi atau ijin, Nanda membawa sepeda motor klasik Honda CB milik Trimo.
Setelah 24 jam menguasai kendaraannya, Nanda segera mengambil tindakan.
Perangai Nanda yang bersikap arogan bila ada pihak yang tidak menuruti permintaannya, membuat Wiwit jengkel dan waspada.
Perbuatan Nanda menguasai sepeda motor orang lain bukan kali pertama dilakukan. Wiwit bahkan pernah tahu Nanda menggadaikan sepeda motor kenalannya.
"Saya tidak berteman akrab atau satu kumpulan dengan Nanda, hanya kenal saja," imbuh Wiwit.
Apapun alasan atau motif perbuatan keduanya, kini Trimo dan Wiwit harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Selain sebilah badik dan sepotong besi, polisi juga menahan sebuah sepeda motor Suzuki Tornado dan sebuah Honda CB klasik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ayah-dan-anak-ditangkap-polres-semarang-kasus-penganiayaan_20180411_191055.jpg)