Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Penganiayaan

Setelah Korban Penganiayaan Tewas, Ayah dan Anak Linglung Kabur hingga Lampung

Masih ingat kasus penganiayaan yang dilakukan oleh ayah dan anak kepada peminjam motor hingga tewas di Suruh?

Penulis: amanda rizqyana | Editor: iswidodo
tribunjateng/amanda
PENGANIAYAAN - Kapolres Semarang AKBP Agus Nugroho gelar perkara kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Trimo dan anak kandungnya Wiwit terhadap Nanda di Mapolres Semarang, Rabu (11/4/2018) siang. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Amanda Rizqyana

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Masih ingat kasus penganiayaan yang dilakukan oleh ayah dan anak kepada peminjam motor hingga tewas di Suruh? Iya dua pelaku itu kini telah ditangkap setelah sempat kabur delapan hari hingga Lampung.

Pelaku penganiayaan bernama Trimo alias Datuk (56) dan anak kandungnya bernama Wisnu Widiyanto alias Wiwit (23).

Sedangkan korban adalah Nanda Suswanto (33) warga Desa Dadapayam, Suruh, Kabupaten Semarang.

Kejadian penganiayaan Selasa (3/4/2018) sekitar pukul 16.30 di Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Dua pelaku ditangkap Polsek Suruh dan Polres Semarang pada Selasa (10/4/2018) malam.

Polres Semarang gelar perkara terkait kasus penganiayaan yang menewaskan korban,
Rabu (11/4/2018) dengan menghadirkan dua tersangka tersebut.

Pasangan bapak dan anak tersebut sempat melarikan diri selama delapan hari hingga ke Provinsi Lampung pascaperistiwa penganiayaan.

Ia dan anak ketiga sekaligus anak laki-laki satu-satunya tersebut berkendara menggunakan mobil.

"Saya pergi tidak tahu arah dan tujuan dan tiba-tiba sudah sampai di Lampung," aku Trimo di hadapan awak media.

Setelah tak tahu harus pergi ke mana, Trimo kemudian berputar arah dan memutuskan kembali.

Ia tiba di kediamannya pada Selasa (10/4/2018) malam. Tak lama berselang ia dan anaknya ditangkap polisi.

Menurut penuturan Trimo, ia tak tahu penganiayaan yang ia lakukan terhadap Nanda mengakibatkan kematian.

Ketika ia meninggalkan Nanda, Nanda masih hidup.

Trimo juga menceritakan perihal barang bukti yakni sebuah badik dan sebuah besi as shockbreaker sepeda motor yang dibawa olehnya dan anaknya dari rumah sebagai alat untuk menakuti Nanda.

"Tujuan saya menakuti Nanda dan membuat dia kabur, lalu saya bisa mengambil sepeda motor," aku Trimo.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved