Kerusuhan Mako Brimob
Kisah Pilu dan Kesaksian Keluarga 5 Polisi yang Dibunuh Secara Keji saat Kerusuhan Mako Brimob
Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa
Dikutip Grid.ID dari berbagai sumber, berikut ini 5 kisah pilu polisi korban kerusuhan di Mako Brimob.
1. Guru ngaji
Kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Selasa (8/5/2018) menewaskan lima anggota polisi menyisakan kesedihan bagi keluarga Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto.
Yudi satu dari lima anggota Polri yang tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob, Selasa malam.
Sebelum gugur, Yudi berpangkat Ipda lalu pangkatnya dinaikkan menjadi Iptu Luar Biasa Anumerta.
Diketahui, Yudi memiliki 3 orang anak dan seorang istri yang kini tengah hamil tua.
Menurut seorang tetangga Yudi, Hasanah (40) istri dan ketiga anaknya dijemput petugas polisi pagi tadi sekira pukul 05.30 WIB.
Lutfi dan tiga anaknya yang masing-masing bernama Kevin (16), Kirana (7), dan Lastra (4) dijemput di kediamanya di Perumahan Bukit Waringin Blok K4 nomor 3 Kelurahan Sukma Jaya, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
"Sebetulnya sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi sudah ada anggota polisi yang datang, terus paginya kayanya ke rumah sakit," ujar Hasanah kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (9/5/2018).
Dikatakannya bahwa saat ini istri Yudi tengah hamil tua anak ke empatnya. Dirinya pun merasa khawatir dengan kondisi perut istri Yudi yang dikabarkan sempat berkontraksi saat berada di rumah sakit.
Sosok Iptu Anumerta Yudi Rospuji Siswanto dikenal sosok yang baik dan ramah di mata tetangga.
Tak jarang Yudi bercengkrama dengan para tetangga saat tengah berada di kediamannya di Perumahan Bukit Waringin Blok K4 nomor 3 Kelurahan Sukma Jaya, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
Menurut seorang tetangga, Hasanah (40) Yudi bahkan dikenal sosok yang religius.
Yudi diketahui kerap mengajar ngaji anak remaja di sekitar rumahnya saat memiliki waktu luang.
"Suka ngajar ngaji anak-anak SMA, kadang di rumahnya kadang di rumah anak yang diajar ngaji, kalau lagi ada di rumah aja," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (9/5/2018).