KEREN! Mahasiswa Elektro Undip Ajarkan Warga Tembalang Membuat Lampu Emergency dari Limbah
Dr Abdul Syakur ST MT menjelaskan, sasaran dari kegiatan ini adalah warga RT 02 RW 01 Kelurahan Tembalang
Penulis: hermawan Endra | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijanarko
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mahasiswa Teknik Elektro bersama Ikatan Alumni Teknik Elektro ( IATE ) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di RT 02 RW 01 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Semarang, Senin (14/5) malam.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh lima mahasiswa S1 Teknik Elektro Universitas Diponegoro yaitu Anis Fajri, Ahmad Anwar, Abdul Fandi, Yuda Auliyyan, Muhammad Andhaz.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri dosen pendamping yaitu Dr Abdul Syakur ST.MT dan didukung oleh IATE.
Dr Abdul Syakur ST MT menjelaskan, sasaran dari kegiatan ini adalah warga RT 02 RW 01 Kelurahan Tembalang yang terdiri dari para ibu dan bapak serta pemuda pemudi sekitar.
Pada kegiatan tersebut para mahasiswa mengadakan pelatihan tentang pembuatan lampu dari peralatan elektronik seperti trafo ferrit bekas lampu, transistor, kawat lilitan dan komponen elektronik lain.
Selain itu mereka juga memaparkan tentang penghematan energi listrik. Para mahasiswa juga menjelaskan macam – macam alat atau piranti listrik yang dapat mempengaruhi pemakaian energi listrik, juga tentang perilaku hemat energi seperti melepas steker peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai seperti charger handphone atau perangkat listrik lainya.
"Harapanya dengan adanya kegiatan pelatihan ini masyarakat dapat memanfaatkan barang-barang bekas untuk dijadikan lampu emergency," ujarnya.
Tim ini merupakan para mahasiswa dari semester enam S1 teknik elektro konsentrasi arus kuat. Mereka merupakan mahasiswa yang terpilih dari proses seleksi yang dilakukan fakultas.
Pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Teknik Elektro bersama Ikatan Alumni Teknik Elektro ( IATE ) tersebut baru tahun ini digelar. Rencanaya berlanjut menjadi ivent tahunan.
Secara teknis sama sepeti program KKN (Kuliah Kerja Lapangan). Hanya saja yang membedakan berlangsung lebih singkat atau hanya sehari dan tidak diwajibkan bagi mahasiswa.

Namun bagi mahasiswa yang mengajukan kegiatan ini akan mendapat nilai tambah di perkuliahan. Proses seleksi dilakukan jauh-jauh hari, mahasiswa mengirim proposal terlebih dahulu dan jika tema disetujui maka akan dibiayai oleh Fakultas dan IATE.
Sementara itu, Ketua Tim Anis Fajri mengungkapkan, tema pemanfaatan limbah elektronik dan sosialisasi hemat energi dipilih karena selama ini banyak masyarakat yang belum tahu bahwa peralatan elektronik tidak terpaksa sebenarnya bisa difungsikan lagi lewat sedikit modifikasi. Sehingga ujung-ujungnya bisa menghemat ekonomi rumah tangga.
"Seperti misalnya mefungsungsikan lagi lampu bekas yang tidak terpakai untuk lampu emergency," ujarnya.

Begitu pun dengan sosialisasi hemat energi. Peserta yang kebanyakan warga pemilik kos-kosan di daerah Tembalang diharapkan paham manfaat dari menghemat energi, baik dari segi pengeluaran biaya bulanan maupun keberlangsungan sumber daya alam.
Setelah mengetahui manfaat dan cara penghematan energi, peserta diharapkan dapat mengaplikasikannya ke dalam tempat usahanya. Seperti mengganti lampu bolep menjadi LED atau justru menyebarluaskan pemahaman itu kepada anak-anak kosnya. (*)