FOCUS
Teror Aswatama
Teror Aswatama. Malaikat maut masih mengintai kubu Pandawa, sang pemenang perang dahsyat selama 18 hari dalam epos Mahabharata tersebut.
Penulis: achiar m permana | Editor: iswidodo
Drupadi nyaris jadi korban berikutnya, tapi tangis bayi menyelamatkannya. Saat Aswatama hendak membunuh Drupadi, tiba-tiba terdengar tangis bayi.
"Pasti dia Parikesit, putra Abimanyu. Karena Pancawala sudah mati, bayi ini adalah pewaris takhta Astina," pikir Aswatama, sembari menikamkan Cundamanik, senjata andalan warisan dari Begawan Drona.
Apa yang terjadi? Parikesit bukan bayi biasa. Seperti tak sengaja, cucu Arjuna itu menendang keris Pulanggeni, pusaka ampuh yang sengaja diletakkan di bawah kakinya.
Kuatnya tendangan Parikesit membuat keris Pulanggeni terpental, dan kebetulan, menancap tepat di dada Aswatama. Sang teroris pun tewas. (tribunjateng/cetak/amp)
Berita Terkait