Terduga Teroris yang Digerebek Densus 88 di Depok Hendak 'Serbu' Pilkada
Detasemen Khusus 88 Antiteror menembak mati dua terduga teroris dan menangkap seorang lainnya di kawasan Depok, Jawa Barat
Ada ceceran darah
Seorang warga setempat mengaku mendengar suara tembakan.
"Tadi sempat ada ramai ramai. Mobil sempat berhenti. Sempat dengar suara ledakan kayak petasan, dor... dor.... Tapi saya nggak lihat pasti karena lagi layanin orang. Mau mendekat juga nggak boleh," kata seorang warga Sukmajaya.
Saksi mata lainnya, Tia, mendengar tiga tembakan pada sekira pukul 07.30.
"Tadi sekira ppukul 07.30, saya dengar dua atau tiga tembakan, tapi saya nggak tahu persis karena lagi pusing," kata Tia (56), yang bermukim di dekat lokasi kejadian.
Lik (32), seorang pekerja bengkel las listrik, yang berada tepat di lokasi kejadian, mengaku tidak mendengar suara tembakan.
Ia hanya melihat beberapa orang berpakaian preman memerintahkan dirinya untuk segera masuk rumah.
"Saya nggak denger tembakan, tapi tadi memang ada beberapa orang yang nyuruh saya masuk. Nyuruhnya kencang, kaya orang marah. Tadi saya lagi kerja," jelasnya.
Seorang warga lainnya Elda (54) yang berada di dekat lokasi kejadian juga mengaku terdengar suara tembakan di tikungan Jalan Tole Iskandar.
Ia menyebut suara tembakan itu bahkan terdengar hingga ke permukiman warga di belakang lokasi kejadian.
"Saya dengar suara tembakan, tapi nggak pasti berapa kalinya. Warga belakang juga mendengarnya," tuturnya.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, terdapat bercak cairan kental serupa darah di lokasi kejadian.
Namun tidak ada polisi yang berjaga di sekitar lokasi kejadian.
Beberapa warga yang keluar dari dalam rumah tempat lokasi kejadian terlihat melongok dari dalam pagar rumahnya yang berwarna kuning.
"Saya nggak tahu, nggak dengar apa apa juga," kata pria yang keluar dari dalam rumah tersebut.
Sedang Ketua RT 06/RW 04 Mustofa menuturkan mendapat kabar adanya penembakan dari seorang temannya.
"Saya nggak tahu karena lagi tidur. Saya dapat telepon dari teman yang memberi kabar ada penembakan," kata Mustofa. (tribunnetwork/tim)