Awalnya Jadi Reseller, Begini Cerita Medina Zein yang Raup Keuntungan Rp 4,5 Miliar per Bulan

Dalam kesempatan itu juga, Medina menceritakan kronologi kejadian.

Meidina menuturkan jika ia fokus pada bisnis butik dan kosmetik.

Sedangkan bisnis tour dan travel ia percayakan pada seorang yang sudah lama dikenalnya.

"Aku kan fokus ke butik sama kosmetik, nah tour and travel ini aku percayakan sama ustaz yang udah aku kenal lama dari tahun 2013," ujarnya.

Medina menuturkan jika bisnis tour dan travel itu dibangun untuk membantu orang-orang yang ingin pergi ke tanah suci.

"Karena aku membuat tour and travel ini bukan buat income aku tapi hasil dari sini bisnis muamalah aku," kata dia.

Saat meeting, tiba-tiba Medina ditelepon oleh karyawannya.

"Akhirnya singkat cerita, pas Desember itu pas aku lagi meeting, satu itu ada 200 jamaah yang berangkat nah 200 orang itu ga bisa check in karena tiketnya palsu semua," ungkapnya.

Ada 201 tiket dan hanya ada satu yang asli, yakni milis manajernya.

"Akhirnya manajerku itu di bandara, dari semua tiket yang palsu itu, yang asli cuma punya dia," tuturnya.

Dengan sigap, Medina langsung menelepon pihak bandara dan meminta bantuan untuk mengamankan si manajer.

"Dan akhirnya aku udah panik, aku hubungi bandara Soekarno Hatta minta ditangkap dan hari itu juga dia ditetapkan jadi tersangka," jelasnya.

Masih dalam keadaan bingung, Meidina berusaha mencarikan tiket keberangkatan untuk jamaahnya.

"Dan aku masih kaya kebingungan, aku cari tiket ke sana kemari. akhirnya ada beberapa jamaah yang aku upgrade ke bisnis. Namanya nama baik ga bisa dibeli pakai apapun," kata Medina.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Meidina menginapkan para jamaah di sebuah hotel.

Dua hari kemudian jamaah akhirnya bisa diberangkatkan.

"Aku inapin dua hari di hotel bandara dan setelah itu aku berangkatkan. Pelakunya sudah jadi tersangka dan sudah ditahan sekarang," terang Medina.

Rencananya dalam waktu dekat, pebisnis itu akan membuka cabang baru untuk klinik kecantikan di Bogor, Jawa Barat. (*)