Duh, Satu Napiter di Kedungpane Masih Dibujuk untuk Mau Memilih

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah 821 narapidana di lapas kelas 1 Kedungpane, Semarang terdata memiliki hak pilih untuk menenyalurkan suaranya dalam Pilkada Jateng 2018.

Mereka difasilitasi dengan delapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang digelar di aula lapas dan halaman. Ada tiga TPS dengan nomor 8, 9, dan 10.

"Sebenarnya kami usulkan sekitar 1200 orang dari 1500an narapidana, namun yang akhirnya disetujui memiliki hak pilih hanya 821," terang Kalapas Kedungpane, Dadi Mulyadi saat ditemui di kantornya, Rabu (27/6/2018).

Ia menjelaskan semua yang terdaftar sebagai pemilih adalah yang sudah memiliki E-KTP dan merupakan penduduk Jateng. Para pemilik KTP lama tidak terdaftar sebagai pemilih.

Baca: Dua Napiter di Lapas Klas II B Slawi Memilih Golput, Ini Alasannya

"Sebelumnya kami melakukan sosialisasi kepada para napi untuk menyalurkan suaranya, dan hasilnya hari ini mereka tampak antusias," bebernya.

Ia menjelaskan, ada satu napi teroris yang kabarnya masih enggan mencoblos. Ia pun mengerahkan petugas untuk melakukan upaya persuasif agar napi tersebut tetap mencoblos.

Baca: Berencana Ganggu TPS yang Disebut Pesta Syirik, 13 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88

"Kami ada tujuh orang napi teroris, yang punya hak pilih hanya satu dan masih kita bujuk sampai nanti pukul 13.00," terang Dadi.

Ia menjelaskan dari 7 napiter, dua mendapat putusan pidana seumur hidup dan mati sehingga tidak memiliki hak pilih. Sedangkan sisanya belum memiliki E KTP.(*)