Pilgub Jateng
Tersangka SMS Blasting yang Pojokan Paslon Gubernur Bukan dari Kalangan ASN
Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono memastikan dua orang tersangka yang ditangkap terkait SMS blasting bukanlah dari kalangan ASN
Penulis: rival al manaf | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono memastikan dua orang tersangka yang ditangkap terkait SMS blasting yang menyudutkan salah satu paslon gubernur Jateng 2018, bukanlah dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal itu ia paparkan setelah memantau pelaksanaan pemungutan suara di tiga TPS yang ada dalam kompleks Lapas Kedungpane, Semarang, Rabu (27/6/2018).
Sehari sebelumnya beredar kabar melalui media sosial bahwa seorang pelaku penyebar black campaign terhadap pasangan Ganjar-Yasin tertangkap Direktorat Reserse Kriminak Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng.
Dalam kabar tersebut, dua orang tersangka ditahan beserta barang bukti mobil Avanza hitam dengan nomor polisi H 9501 UB yang diduga merupakan aset Pemkot Salatiga.
Ketika dikonfirmasi soal mobil barang bukti tersebut, Condro menjelaskan kepemilikan saat ini masih dalam penyelidikan.
"Jadi mobil dan tersangka kami tangkap saat berada di Kabupaten Magelang, saat ini semua sudah di bawa ke Polda Jateng," jelasnya.
Ia menyebut, meski ada dugaan mobil tersebut merupakan aset pemkot, namun ia memastikan dua tersangka yang ditahan bukanlah dari kalangan ASN. Dua orang yang diringkus adalah TNE asal Delanggu, Klaten dan seorang sopir asal Batang.
"Kejadian terungkap berkat adanya laporan masyarakat terkait masuknya SMS-SMS di ponsel, kemudian kami cek ke Telkom ternyata tidak, lalu kami lakukan lidik dan ditangkaplah keduanya," beber Jenderal bintang dua tersebut.
Condro memaparkan, sementara ini sangkaan terhadap keduanya adalah UU ITE terkait pelanggaran ilegal akses sms blasting. Sangkaan terhadap isi konten masih dilakukan pendalaman.
"Ya, memang konten SMS-nya memojokan salah satu paslon, dan dilakukan kemarin saat masa tenang, kami akan dalami juga termasuk bagaimana tersangka bisa mendapat mobil itu, nanti kalau sudah selesai pengembangannya akan kami infokan," tegas Kapolda.(*)