Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jemaah Haji

Jemaah Haji Kota Tegal akan Dilayani Tukang Masak asal Indonesia

Jemaah Haji Kota Tegal akan Dilayani Tukang Masak asal Indonesia. 311 calhaj Kota Tegal akan berangkat ke Solo (18/7)

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: iswidodo
tribunjateng/Akhtur Gumilang
Jemaah Haji Kota Tegal akan Dilayani Tukang Masak asal Indonesia. 311 calhaj Kota Tegal akan berangkat ke Solo (18/7). FOTO manasik calhaj Kota Tegal beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - 311 calon jamaah haji asal Kota Tegal akan berangkat Rabu (18/7/2018) mendatang.

Nantinya, para jemaah haji ini akan dibagi dua kloter yang akan berangkat pada pukul 11.00 WIB dan 21.00 WIB ke Embarkasi Solo.

Tahun ini, calon jamaah haji asal Kota Tegal akan diberi layanan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Sebab, para jamaah haji akan mendapatkan sajian ketering yang spesial yaitu dengan penggunaan bumbu masakan dan juru masak (chef) asal Indonesia.

Hal itu diungkapkan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kota Tegal, Abdul Ghofir saat ditemui Tribunjateng.com, Senin (16/7/2018).

Dalam hal ini, Kemenag telah meminta kepada seluruh perusahaan katering untuk menggunakan bumbu asli dari Indonesia.

"Agar tidak lagi menyesuaikan lidah di sana. Sebab, banyak orang tua yang akan berhaji. Hal ini dilakukan semata-mata agar para jamaah bisa mendapat gizi yang cukup untuk menjaga kesehatan," terang Ghofir.

Selain untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, kata Ghofir, penyediaan bahan-bahan bumbu masak lokal untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri.

Layanan katering bagi jemaah haji Indonesia selama di Makkah ditambah.

Apabila sebelumnya hanya 25 kali, tahun ini menjadi 40 kali.

Jamaah haji asal Kota Tegal juga akan mendapatkan dana living cost sebesar 1.500 Riyal Saudi atau Rp 5 juta lebih.

“Karena makanan sudah tercukupi, maka jemaah tidak perlu membawa perangkat makanan dari Indonesia seperti kompor, magicom dan alat-alat yang dilarang," himbaunya.

Lalu, untuk memudahkan pengelompokan, paspor dan koper jamaah tahun ini diberi tanda warna khusus per rombongan di setiap kloternya.

Alhasil, ada penandaan khusus pada paspor dan koper, serta penggunaan tas kabin.

"Tanda warna ini juga sekaligus menunjukkan sektor atau wilayah hotel dan nomer hotel tempat tinggal jemaah," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved