Ini Dia Mahasiswi Penyandang Difabel Punya Banyak Prestasi
Ini Dia Mahasiswi Penyandang Difabel Punya Banyak Prestasi. Sejak lahir Narti tak bisa melihat.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kekurangan fisik sejak lahir tak membuat Narti Wilis patah semangat. Bahkan wanita kelahiran Sragen, 21 April 1996 ini adalah mahasiswi UIN Walisongo Fakultas Dakwah & Komunikasi yang punya segudang prestasi.
Dia satu-satunya mahasiswa penyandang Difabel tingkat akhir. Narti adalah anak bungsu dari enam bersaudara, dari pasangan Pak Giman dan Bu Karni.
Sejak lahir Narti tak bisa melihat. Hal tersebut tidak mematahkan semangat untuk berkreasi. Dia telah mendapatkan juara dua tingkat Jawa Tengah kategori SMP Lomba mengarang dan bercerita di Boyolali tahun 2011.
Waktu SMA Narti diberi kepercayaan oleh sekolah untuk menjadi pembawa acara dan menyanyi
pada acara-acara tertentu. Berbekal pengalaman di bidang menyanyi pada masa-masa sekolah,
Narti melanjutkan hobinya untuk bergabung di UKM Musik Walisongo.
Narti mengikuti kegiatan UKM Musik bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman
bersama orang-orang yang menyukai musik. Mahasiswa yang berkecimpung di UKM Musik sangat
terbuka lebar dengan Narti, meskipun dia mempunyai keterbatasan.
Karena kegigihan belajar dan aktif berorganisasi Narti mendapatkan Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2018, di mana Beasiswa tersebut diperuntukkan untuk orang-orang berprestasi.
Kalau cuma diejek atau dicemooh itu sudah biasa bagi Narti dan hal itu tak membuatnya putus asa sejak sekolah.
Jika mengerjakan tugas di UIN Walisongo Narti juga dibantu teman kuliah. Misalnya ketika membuat makalah di laptop.
Orangtua Narti adalah petani berpenghasilan pas-pasan.
Cita-cita Narti dari dulu ingin menjadi penyiar yang terkenal.
“Waktu SD saya sangat suka dengan penyiar sampai-sampai saya belain bolos sekolah, pergi ke
studio untuk bertemu dengan tokoh penyiar” ucapnya. (tribunjateng/magang UIN/Nailal Muna dan Tita Yunita)