Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ibadah Haji

Kekuatan Cinta Ahmadi, Tiga Kali Tolak Panggilan Haji karena tak Didampingi Istri

Sartoyah lebih banyak diam dengan pandangan menunduk. Ia mengamini saja apa yang terlontar dari bibir suaminya.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Khoirul Muzakki
Sartoyah (tengah) bersama Ahmadi (91) saat awak media mewawancarai mereka menjelang berangkat haji, di rumahnya di Desa Gumrelar Lor Kecamatan Tambak Banyumas.  

Keberangkatan Ahmadi ke tanah suci akhirnya tertunda. Ia rela menunggu berangkat tahun berikutnya asal bisa didampingi istri.

Padahal pertambahan tahun sangat beharga bagi kehidupan Ahmadi. Ia harus berpacu dengan umur yang tak bisa diajak kompromi. Bukan hanya usianya yang semakin lanjut, tubuh Ahmadi pastinya kian rapuh. Syukur ia nanti masih diberi umur panjang.

Dalam kondisi demikian, yang bisa ia lakukan hanyalah melangitkan doa, berharap diberi umur panjang, hingga ada kesempatan haji bersama sang istri.

Akhirnya Ahmadi mendapatkan panggilan kembali di tahun berikutnya. Tetapi kali ini ia pun harus berangkat sendiri. Sartoyah tak masuk daftar calon jamaah haji yang diberangkatkan tahun itu.

Pendirian Ahmadi ternyata tak berubah. Ia menolak diberangkatkan tahun itu dengan alasan yang sama. Ahmadi memilih bersabar, meski keinginannya melihat kakbah telah menggebu.

Mantan pejuang veteran ini kembali membuang kesempatan itu. Seakan, tidak ada kesempatan yang lebih manis bagi Ahmadi, kecuali bisa memenuhi panggilan Allah bersama sang istri.

Hingga tahun berikutnya, Ahmadi kembali dipanggil untuk berangkat haji. Kesempatan kali ini cukup melegakan.

Sartoyah turut dipanggil dan masuk daftar calon jamaah haji tahun itu. Ahmadi dan Sartoyah pun bisa berangkat haji di tahun yang sama.

Tetapi keduanya harus terpisah kloter. Jadwal pemberangkatan pasangan kakek nenek itu berbeda hari.

Jika begitu, sama saja Ahmadi tak bisa berangkat didampingi istri.

Akhirnya keduanya memutuskan untuk bersabar kembali. Pasangan itu berharap akan ada saat yang tepat nanti, bisa berangkat haji bersama dalam satu kloter. Meski waktu yang dinantikan itu entah kapan.

"Dipanggil sudah 3 kali pak Ahmadi gak mau karena tidak bareng istri. Pernah dipanggil bareng, tapi kloter berbeda, akhirnya memilih menunggu lagi,"katanya

Akhirnya saat yang dinanti itu tiba. Musim haji 2018 ini menjadi jawaban atas doa sejoli ini. Mereka dipanggil untuk berangkat haji pada kloter yang sama.

Ahmadi memang tidak perlu mengantre puluhan tahun layaknya calon jamaah haji lain yang berusia muda. Namun ia tak ubahnya menunggu antrean, karena harus bersabar untuk bisa menunaikan haji bersama sang istri.

Keduanya masih diberi umur panjang sehingga bisa mewujudkan impian mereka ke tanah suci.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved