Viral Video Bajing Loncat Beraksi di Siang Bolong, Bawa Senjata Tajam Ancam Saksi
Saat beraksi, kawanan bajing loncat paling sedikit menggunakan tiga sepeda motor, beranggotakan enam orang.
Penulis: Suci Rahayu | Editor: abduh imanulhaq
Dilansir dari Tribun Medan, aksi bajing loncat itu sudah terdengar dan dikonfirmasi oleh Kapolsek Helvetia.
Menurut saksi, kelompok bajing loncat itu membawa senjata tajam untuk mengancam saksi.
Jika ada yang mencoba mencegah aksinya tersebut, maka mereka tak segan melukai orang tersebut.
Seorang penarik becak, Tigor, kala ditemui di sebuah warung dekat gerbang tol Kapten Sumarsono, mengaku kawanan bandit bajing loncat memang kerap beraksi di seputaran wilayah itu, mulai dari Jalan Kapten Sumarsono hingga Jalan Veteran dan Jalan Kayuputih.
Umumnya bajing loncat tidak menjarah truk tonton lantaran ukurannya yang besar sehingga susah dijarah.
"Kalau truk tronton, jarang diincar bajing loncat, karena susah dijebol terpalnya, ada penutup lagi di bawah terpalnya. Semacam kawat jaring. Selain itu, karena ukuran truk tronton kan tinggi," ungkap Tigor.
Ia menuturkan, saat beraksi, kawanan bajing loncat paling sedikit menggunakan tiga sepeda motor, beranggotakan enam orang.
Nantinya salah seorang kawanan dari sepeda motor pertama naik ke atas truk, lalu merobek terpal dan mengambil isi muatan truk, dan melansir ke rekannya yang berada di sepeda motor kedua.
Kawanan yang berada di sepeda motor kedua akan mengambil posisi tepat di buntut truk, sedangkan sepeda motor ketiga bertugas menerima lansiran yang diberikan kawanan yang menggunakan sepeda motor kedua.
"Pas udah naik yang dibonceng ke atas truk. Sepeda motor pertama nanti bakal mundur ke belakang untuk memantau situasi.
Misalkan pun saat itu ada orang lain yang melintas, dia bakal ambil posisi ke belakang orang lain itu. Untuk jaga-jaga manatau si orang lain ini ‘berkicau’," ungkap Tigor.
Tigor menambahkan, pemandangan kawanan bajing loncat di seputaran wilayah yang ia sebutkan sebelumnya sebenarnya sudah lama terjadi.
Namun, kebanyakan warga yang menyaksikan enggan meneriaki ataupun menggagalkan lantaran takut dilukai.
"Nekat orang itu. Kalau misalnya kita kebetulan ada di belakang orang itu (kawanan bajing loncat), lalu kita "bunyi", enggak segan-segan orang itu melukai kita," pungkas Tigor.
Sementara itu, Kapolsek Helvetia Kompol Trila Murni kaget saat dikonfirmasi perihal bajing loncat ini.