Idul Adha 2018
Tips Olah Daging Kambing Bagi Penderita Hipertensi dari Executive Chef Hotel Santika Kota Pekalongan
Daging kambing bisa diolah menjadi berbagai menu yang tentunya menggoda bagi para pecinta kuliner
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Daging kambing bisa diolah menjadi berbagai menu yang tentunya menggoda bagi para pecinta kuliner. Namun, bagi sebagian orang yang menderita hipertensi biasanya takut mengonsumsi daging kambing.
Pasalnya, jika mengonsumsi terlalu banyak daging kambing dapat membuat pusing dikarenakan daging kambing mengandung zat tyramin serta zat besi yang tergolong tinggi.
Tapi jangan khuatir, bagi penderita hipertensi masih bisa mengonsumsi olahan daging kambing, tentunya dengan cara pengolahan secara baik dan benar agar tetap nikmat saat disantap.
Executive chef Hotel Santika Kota Pekalongan, Sunari menerangkan, daging kambing bisa diolah menjadi kuliner yang sangat sedap tanpa takut terkena hipertensi bagi yang mengonsumsinya.
"Daging kambing bisa dimasak dengan bumbu kare atau nanas. Masak sampe empuk. Setelah daging empuk dan bumbu meresap angkat dan bisa disajikan dan dipadukan dengan singkong rebus agar anda terhindar dari gejala darah tinggi ataupun stroke," katanya, Rabu (22/8/2018).
Sunari menyarankan, sebelum diolah, hindarkan daging kambing dari air untuk menjaga kualitas daging saat diolah. Namun, jika sudah terlanjur terkena air bisa dikeringkan secepatnya.
"Cuci daging hanya ketika siap dimasak, kalau untuk menghilangkan bau daging kambing, bisa memanfaatkan buat timun, dengan cara memotong kecil-kecil buah timun kemudian diremas-remas sampai merata ke daging kambing. Karena getah buah timun dipercaya mampu menghilangkan aroma lebus dari daging kambing," paparnya.
Ia menerangkan, supaya daging kambing empuk, sebelum diolah daging bisa ditutup menggunkan daun pepaya.
"Supaya daging kambing empuk saat disate, bisa dibungkus menggunakan daun pepaya terlebih dahulu kurang lebih 1,2 jam. Untuk kemudian bisa dibakar, selain daun pepaya juga bisa memanfaatkan perasaan air buah nanas yang untuk mengurangi kadar kolesterol dalam daging kambing," tuturnya.
Bagi penderita hipertensi dan kolestrol, disarankannya tidak mengolah daging kambing dengan cara digoreng atau pengolahan yang menggunakan banyak minyak, mengingat daging kambing sudah mengandung kolestrol yang cukup tinggi.
"Jika ingin memasak daging kambing menjadi gulai, air rebusan pertama harus dibuang untuk membuang lemak dari sisa rebusan. Jangan khawatir daging tidak memiliki rasa, karena rebusan kedua daging tetap akan gurih, dengan catatan bumbu yang digunakan tepat takarannya," timpalnya. (*)