Tim Gabungan Temukan Restoran di Brebes Pakai Gas Melon untuk Warga Miskin
Di lokasi itu, ada 12 tabung elpiji bersubsidi yang sedang dipakai untuk menggoreng ayam dan membuat lauk lainnya.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: suharno
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Tim gabungan dari PT Pertamina (Persero), Pemkab Brebes, Hiswana Migas, dan Polres Brebes melakukan sidak dalam rangka monitoring distribusi gas elpiji 3 kilogram bersubsidi tepat sasaran.
Tim mendatangi sejumlah restoran, rumah makan dan industri di Brebes.
Ternyata, masih banyak ditemukan restoran atau rumah makan beromset besar yang masih memakai gas elpiji bersubsidi untuk memasak.
"Biaya operasionalnya lebih murah. Tidak mengetahui kalau menggunakan gas elpiji 3 kilogram dilarang. Kami tidak tahu, kan gas itu dijual bebas di pasaran," kata pemilik rumah makan di Jalan Ahmad Yani Brebes, Rozin, Sabtu (8/9/2018).
Baca: VIDEO: Kecelakaan Karambol di Jalur Pantura Tegal-Brebes
Di lokasi itu, ada 12 tabung elpiji bersubsidi yang sedang dipakai untuk menggoreng ayam dan membuat lauk lainnya.
Atas temuan tersebut, petugas langsung mengganti tabung gas elpiji 3 kilogram dengan tabung gas elpiji nonsubsidi 5,5 kilogram.
Setiap dua buah tabung gas melon ditukar dengan satu buah tabung warna pink 5 kilogram nonsubsidi.
Tabung gas bersubsidi langsung diangkut ke mobil yang sudah disiapkan lantaran tak tepat lagi warung tersebut menggunakan elpiji untuk orang miskin.
"Kalau pakai gas ini, biaya operasional murah dan juga makanan jadi murah," imbuh pemilik.
Hal senada juga dijumpai di rumah makan dan restoran lain di Brebes.
Dari empat rumah makan dan restoran yang dijadikan contoh, total ada 30 elpiji nonsubsidi yang ditarik untuk diganti.
Sales Eksekutif Pertamina MOR IV, Danny Hamdani, menuturkan pihaknya terus menggencarkan sidak ke sejumlah restoran dan rumah makan di Brebes, Tegal dan Kota Tegal hingga 17 September 2018 mendatang.
"Kami akan optimalkan kegiatan ini.ada program promo tabung gas sampai 17 September, masyarakat bisa memanfaatkan itu," tuturnya.
Menurutnya, pengawasan terhadap rumah makan dan restoran yang telah dilakukan sidak tetap dilakukan. Hal itu sebagai upaya untuk optimalkan elpiji subsidi tepat sasaran.
"Pengawasan tetap dilakukan dengan berkoordinasi bersama agen agen elpiji untuk memastikan rumah makan yang sudah dirazia tetap menggunakan gas elpiji 5,5 kilogram," terangnya.
Baca: Warga Brebes Tolak Jenazah Terduga Pelaku Penembakan di Jalan Tol, Seperti Ini Alasannya
Ia menambahkan, penukaran tabung gas dari subsidi menjadi nonsubsidi bertujuan agar pengusaha rumah makan tidak kembali lagi membeli gas subsidi.
Sementara, Kepala Sub Bagian Energi dan Sumber Daya Alam Bagian Perekonomian Kabupaten Brebes, Karim, menuturkan masih banyak pengusaha besar atau levelnya diatas UMKM menggunakan gas eloiji 3 kilogram subsidi tersebut.
"Nanti kami evaluasi lagi pengusaha yang melanggar tersebut. Karena sebenenarnya sudah kami sosialisasikan sejak Januari 2018. Jika tetap menggunakan, akan kami lakukan pembinaaan sampai dengan pencabutan izin usaha," tegasnya.
Seperti diketahui, bahwa gas elpiji melon 3 kilogram disediakan pemerintah hanya untuk warga tidak mampu. (*)