Warga Brebes Tolak Jenazah Terduga Pelaku Penembakan di Jalan Tol, Seperti Ini Alasannya
Densus 88 Anti-Teror menembak mati dua dari empat terduga pelaku penembakan polisi di Tol Kanci-Pejagan, Cirebon
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM,BREBES - Densus 88 Anti-Teror menembak mati dua dari empat terduga pelaku penembakan polisi di Tol Kanci-Pejagan, Cirebon.
Terduga pelaku Rajendra Sulistiyanto dan Ica Ardeboran terpaksa ditembak mati lantaran melawan petugas, saat disergap di dekat kandang ayam Desa Kalisalak, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Senin (3/9/2018) sekitar pukul 09.30 WIB.
Pemakaman satu dari dua jenazah teroris yang tewas ini, rupanya mendapat penolakan dari warga Desa Lemahabang, Kecamatan Tanjung, Brebes.
Terduga pelaku atas nama Rajendra merupakan warga asli daerah tersebut. Keluarga besarnya pun masih ada di desa ini. Namun, sudah setahun terakhir ini, setelah menikah, dia hidup bersama istrinya di Kelurahan/ Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah Rajendra akan tiba dari Jakarta Sabtu (8/9/2018) ini dan akan dimakamkan di Brebes, kampung halamannya.
Mengetahui itu, warga pun menolak pemakaman jenazah Rajendra dilakukan di Desa Lemahabang.
Warga beralasan yang dilakukan Rajendra telah mencemarkan nama baik warga kampung setempat yang mayoritas umat Islam dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Yang bersangkutan telah mencoreng atau mencemarkan nama baik warga masyarakat Desa Lemahabang. Padahal mayoritas warga sini beragama Islam yang cinta NKRI dan toleran," kata seorang tokoh masyarakat setempat, Ibrohim (58), Sabtu.
Penolakan warga disampaikan melalui spanduk- spanduk dan poster yang bertebaran di kampung tersebut. Warga juga sempat berorasi dan berjalan keliling kampung sambil membentangkan poster penolakan beberapa waktu lalu.
Perwakilan masyarakat juga menulis surat pernyataan bahwa yang bersangkutan yakni Rajendra, sudah tidak lagi menjadi penduduk Desa Lemahabang, karena sudah bermukim di Cirebon.
Ibrohim menyampaikan surat pernyataan tersebut ditulis usai melalui rapat yang dihadiri perwakilan masyarakat baik tokoh masyarakat maupun pemuda.
"Intinya warga keberatan jenazah terduga teroris dimakamkan di kampung halaman kami. Meski yang bersangkutan lahir di Desa Lemahabang tapi sudah lama tidak jadi warga ini dan bertempat tinggal di daerah Cirebon," imbuhnya.(*)