Celeng Jantan Obrak-abrik Perabotan Rumah Gegerkan Warga di Sinduaji Banjarnegara
Isi rumah acak-acakan. Etalase berisi barang kebutuhan rusak hingga kacanya hancur berserakan. Kursi dan meja tamu sudah dalam posisi tak beraturan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
"Tanaman cengkeh saja dibongkar, apalagi ubi talas, dan kapulaga,"katanya
Di musim kemarau, saat pasokan air minim, warga memilih mengistirahatkan lahannya. Jarang tanaman pertanian yang masih bertahan di lahan kering petani. Kondisi ini tentunya membuat pasokan pangan babi hutan berkurang.
Sebab kawanan binatang liar itu selama ini mengandalkan makanan dari hasil pertanian warga untuk bertahan hidup.
Diduga, kondisi ini yang memicu kawanan babi hutan terdesak hingga masuk areal pemukiman untuk mencari sumber hidup.
"Ya mungkin karena kemarau juga, babinya masuk ke perkampungan,"katanya
Meskipun keberadaannya terus diburu, populasi babi hutan ini seakan tidak ada habisnya. Padahal, warga kerap melakukan perburuan massal hingga melibatkan anjing-anjing pemburu.
Dalam setahun ini, warga bahkan telah menangkap dan membasmi 30 an babi hutan dalam perburuan itu.
Warga, kata Adi, akan kembali melakukan perburuan masal untuk menekan populasi celeng yang mengancam kehidupan warga.
"Populasinya itu banyak. Karena sekali beranak bisa sampai 12 ekor," katanya.(*)