Gempa Donggala
Mahasiswa Unissula Cari Keluarganya di Palu, Belum Bisa Dihubungi
Kunto Mahasiswa Unissula itu belum mendapat kabar keberadaan ayah, ibu, kakak dan adiknya di Jalan Poros Palu-Bangga.
Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kunto Agung Krisnadi semula gelisah memikirkan nasib keluarganya di Palu, pascagempa dan tsunami 28 September lalu.
Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang itu belum mendapat kabar keberadaan ayah, ibu, kakak dan adiknya hingga kini. Mereka tinggal di Jalan Poros Palu-Bangga.
"Belum ada yang bisa dihubungi. Gak bisa semua. Itu mungkin kan hari pertamanya kan sinyalnya belum, belum ini sih. Terus hari kedua ada pemberitahuan kalau sinyal udah bagus tapi mungkin listriknya masih mati ya," ujarnya di kantor gubernuran, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin (1/10).
Kunto memperkirakan kampung halamannya tidak terimbas tsunami. Hanya terkena gempa. Hal tersebut berdasar pemberitaan di media massa.

Mahasiswa jurusan Planologi semester 5 itu memberanikan diri bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dia ingin meminta ongkos atau bantuan transportasi untuk pulang ke Sulawesi Tengah. Pun Kunto berharap segera bertemu keluarga secara lengkap.
Usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Ganjar menyempatkan diri menemui Kunto.
Singkat cerita, harapan Kunto dikabulkan Ganjar dengan sebuah tantangan. Kunto harus menjadi relawan bencana di daerahnya.
Tantangan itu disanggupi Kunto. Dia pula berujar mengajak sejumlah mahasiswa asal Palu yang berkuliah di Semarang untuk pulang menjadi relawan.
Rencananya, dia akan berangkat bersama rombongan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah pada tanggal 6 Oktober 2018.
Ganjar mengimbuhkan, pihaknya sudah menghimpun dana dari hasil sumbangan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) pemerintah provinsi Jawa Tengah. Ditambah juga sumbangan dari Bank Jateng.
"Kebutuhannya apa kita kirimkan. Saya sendiri akan ke sana mengirim ini (bantuan) bersama relawan," katanya.
Gunakan jalur laut
Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana menyiapkan personel dan logistik untuk dikirimkan ke Palu. Jalur yang digunakan adalah laut. Menurut dia, jalur udara belum bisa diakses lantaran bandara di Palu masih lumpuh.
Rombongan BPBD Jateng, lanjut dia, berencana berangkat pada tanggal 6 Oktober dari Semarang, transit ke Surabaya.