Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Tidak Mempengaruhi Daya Beli Konsumen Perumahan BSB Village

Menurutnya kenaikan dapat dijadikan acuan nilai investasi dari pembeli properti di BSB Village.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: suharno
Istimewa
Hunian di BSB Village Semarang. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Desta Leila Kartika

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Belum lama ini BSB Village Semarang, Jawa Tengah mengadakan acara open house dengan mengusung tema Tasteful BSB Village.

Acara tersebut mengundang konsumen hasil pameran di bulan September 2018 dan konsumen yang datang spontan ke lokasi BSB Village.

Acara yang berlangsung di Maingate BSB Village mencatatkan penjualan yang sangat baik, terutama untuk ppenjualan unit di Aurora Terrace, Aurora Boullevard dan Aurora Spring.

Selain itu BSB Village juga mengadakan promo untuk periode bulan September hingga Desember 2018 yaitu undian berhadiah Honda PCX.

Promo ini diadakan dalam rangka meneruskan kesuksesan undian pada periode sebelumnya.

Koordinator Sales dan Marketing BSB Village, Muhammad Hasan mengatakan untuk penjualan kemarin terjual lima unit dalam acara open house saja.

Baca: BTN Kantongi Rp 8,7 Triliun di Indonesia Properti Expo Tahun Ini

Untuk target penjualan pihaknya menargetkan tujuh unit dalam acara open house tersebut dan memang belum mencapai target yang ditetapkan.

Namun untuk pencapaian selama di bulan September 2018 sudah mencapai target bulanan yang ditetapkan.

Selain itu, kegiatan promosi yang akan dilanjutkan di bulan Oktober berupa pameran di Java Mall, mulai tanggal 17 sampai 30 Oktober 2018 dapatkan promo menarik selama pameran berlangsung.

"Terkait masalah kenaikan harga di kami pasti naik per periode, dan kenaikan harga sudah dilakukan per 1 September kemarin. Kenaikannya cukup banyak namun nilai kenaikan tersebut sesuai perhitungan kami dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kenaikan nilai tanah, bangunan, inflasi dan lain-lain. Untuk kenaikan setiap cluster bervariasi antara 3% hingga 5% dan kenaikan harga 3 sampai 4 kali dalam setahun," jelas Hasan, pada Tribunjateng.com, Selasa (2/10/2018).

Menurut Hasan kenaikan tersebut dapat dijadikan acuan nilai investasi dari pembeli properti di BSB Village.

Sehingga konsumen dapat melihat nilai investasi mereka yang terus naik dan menguntungkan, bukan semata-mata melihat dari sisi kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah.

Kemudian daya beli konsumen juga tidak terlalu terpengaruh, karena sebagian besar pembeli di BSB Village merupakan end user yang memang membutuhkan rumah untuk ditinggali, serta latar belakang pembeli yang sebagian besar adalah pegawai.

Karena mereka membayar rumahnya juga menggunakan rupiah bukan dolar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved