Tren Kekerasan Anak di Salatiga Menurun Tahun Ini, Namun Satuti Enggan Berbangga
Apabila tahun lalu mencapai sekitar 13 kasus yang juga ditangani DP3A Kota Salatiga, kini hanya sekitar 5 kasus.
Penulis: deni setiawan | Editor: suharno
tribunjateng/m sofri kurniawan
Sejumlah tokoh turut ambil bagian dalam aksi seribu lilin sebagai ungkapan penolakan terhadap kekerasan pada anak dan perempuan di Simpanglima, Kota Semarang, Jumat (3/6) malam.
Satuti menerangkan, sudah cukup banyak program baik itu bersifat sosialisasi maupun edukasi.
“Selain kami berupaya optimal meningkatkan ketahanan keluarga dan mengedukasi tentang pendidikan budi pekerti, kami juga senantiasa berusaha menjabarkan satu persatu isi dari Undang-Undang tentang perlindungan anak maupun kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” tuturnya.
Diharapkannya, melalui seluruh program yang dilakukan itu juga menjadi tolak ukur sebagai bagian dari dukungan dari elemen masyarakat di Salatiga dalam upaya pemerintah yang sedang terus mengembangkan diri sebagai kota layak serta ramah anak. (*)
Berita Terkait