Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Walikota Semarang Manfaatkan Sosial Media  sebagai Sarana Pelaporan Kegiatan pada Masyarakat

Walikota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) memilih media sosial sebagai wadah untuk berkomunikasi dengan masyarakat kota Semarang

Editor: muslimah
Rahmi Hayati/ Elisabet
Walikota Semarang ketika diajak melakukan selfie oleh ibu-ibu yang datang dalam acara Idola Peer to Peer on Stage dengan tema The Power of Branding Diri dan Kota di Patra Semarang Hotel & Convention pada Kamis (01/11/2018) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Walikota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) memilih media sosial sebagai wadah untuk berkomunikasi dengan masyarakat kota Semarang.

Hendi mengungkapkan bahwa media sosial ini bisa menjadi media untuk melaporkan kegiatan yang telah dilakukannya sebagai walikota Semarang.

Hal ini diungkapkan Hendi ketika menjadi narasumber dalam acara Idola Peer to Peer on Stage dengan tema The Power of Branding Diri dan Kota di Patra Semarang Hotel & Convention pada Kamis (01/11/2018).

“Kita harus tau bahwa kemajuan teknologi informasi sedemikian dahsyat. Kalau kita tidak mengikuti kita akan jadi kelompok yang jadul, kita jadi gagap teknologi. Tapi kalau diikuti, hari itu pemikiran saya ini pencitraan atau nggak ya. Jadi mau eksis dianggap pencitraan kalau nggak eksis dianggap jadul. Yaudah saya niatnya begini aja, saya pakai ig, twitter dan lain-lain itu semata-mata niatnya adalah melaporkan saya sudah mengerjakan sesuatu,” ujarnya.

Sementara itu menurut Hendi hal yang penting ketika laporan di media sosial adalah dengan cara yang sederhana, tidak terlalu formal dan bisa diterima oleh masyarakat.

“Bahasanya untuk pelaporan lewat ig itu harus yang sederhana, jangan resmi kemudian bisa diterima masyarakat, kalau bisa ada yang agak lucu-lucunya. Tapi terkadang tergantung situasi hati aja, kalau hatinya lagi senang ya captionnya yang seneng-seneng, pas situasi hatinya lagi sedih captionnya ya agak melow-melow gitu,” ungkap Hendi.

Ketika ditanya soal keberhasilan dari komunikasi lewat sosial media ini Hendi mengungkapkan bahwa yang berhak menilai berhasil atau tidaknya adalah masyarakat. Dirinya juga menegaskan bahwa penggunaan media sosial ini bukan untuk tujuan narsis melainkan untuk melaporkan kegiatan kepada masyarakat.

“Kalau berhasil dan tidak yang bisa jawab warga masyarakat. Tapi sampai sejauh ini saya anggap memang harus begitu ya, harus melaporkan kegiatan. Ini bukan narsis ya bukan lebay, tapi coba dicek aja di ig saya pasti isinya kegiatan cuma captionnya aja yang saya buat lucu,” ujarnya.

Pada era dimana teknologi informasi berkembang secara pesat seperti sekarang ini, media sosial diyakini menjadi sarana yang efektif untuk melakukan branding dan juga sebagai sarana untuk menularkan kebaikan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Guntur Raditya Wardhana atau biasa disapa Radit selaku CEO Laaxita Kayana Corp pada acara yang sama, Kamis (01/11/2018).

“Medsos adalah sarana yang paling efektif untuk saat ini. Jadi seneng kalau lagi posting gitu tiba-tiba ada temen-temen yang follow terus nge-DM “mas mohon bantuan”, sering kaya gitu. Tapi itu artinya niat kita untuk berbagi kebermanfaatan itu jadi sesuatu yang bisa kita tularkan ke orang lain,” ujar Radit.

Sebagai media terbuka, media sosial tentu tidak terbebas dari nyinyiran orang-orang yang merasa belum puas akan kegiatan yang sudah dilakukan oleh walikota Semarang dan jajarannya. Hal ini juga terjadi pada akun instagram @hendrarprihadi milik walikota Semarang.

Menanggapi hal tersebut, Hendi tidak mau ambil pusing karena setiap orang punya sudut pandang yang berbeda-beda. Belum tentu apa yang kita anggap baik juga dianggap baik oleh orang lain.

“Pertama ya nggak usah diambil hati. Orang itu macem-macem, kita berbuat baik kadang orang melihat kita nggak berbuat baik. Apalagi kita lagi berbuat nyinyir juga semua orang pasti banyak yang membuli kita. Jadi kalau pas ketemu yang bagitu, udah buat mikir yang lain yang lebih bermanfaat,” ujarnya.

Pada kesempatan ini Hendi juga menyampaikan Semarang akan menjadi kota yang semakin hebat jika konsep bergerak bersama itu benar-benar dilakukan, tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah saja lewat APBDnya namun juga dibutuhkan kontribusi dari semua pihak.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved