Semarang
Selama Oktober 2025, Sebanyak 61 Laporan Soal Banjir Masuk ke Kanal Lapor Semar
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mencatat puluhan laporan masyarakat terkait banjir.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mencatat puluhan laporan masyarakat terkait banjir selama bulan Oktober 2025.
Berdasarkan data kanal Lapor Semar Solusi AWP, selama bulan Oktober tercatat 61 laporan banjir dari masyarakat, terutama di wilayah Kaligawe, Tlogosari, Terboyo Wetan, Genuksari, Sawah Besar, Muktiharjo Kidul, Muktiharjo Lor, Sambirejo, dan Kauman.
Seluruh laporan tersebut diteruskan kepada perangkat daerah terkait untuk ditindaklanjuti secara terukur dan transparan.
Baca juga: Warga Ketitang Wetan Pati Resah, Banjir Membayangi Tanggul Sungai Ambrol Tak Kunjung Diperbaiki
Baca juga: Penyebab Mogok dan Batas Aman saat Skutik Melawan Banjir
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang, Yudi Hardianto Wibowo mengungkapkan, temuan tersebut menjadi perhatian serius karena berdampak pada efektivitas pelayanan publik, termasuk dalam penanganan banjir.
“Pemerintah Kota Semarang menyambut baik sinergi ini sebagai wujud partisipasi aktif masyarakat, khususnya kalangan akademisi, untuk memperkuat layanan publik. Melalui kampanye Lapor Semar Solusi AWP, kami berharap masyarakat semakin mengenal dan memanfaatkannya untuk melaporkan kondisi darurat, termasuk banjir,” kata Yudi dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025).
Hal itu disampaikan pada sosialisasi dan edukasi publik yang digelar Diskominfo bersama Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro bertajuk #Ngadudilaporsemar di kawasan Simpang Lima, Minggu (26/10).
Dijelaskan, kampanye tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil survei yang menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kanal pengaduan publik.
Dari hasil survei, tercatat baru 40 persen responden yang mengetahui kanal Lapor Semar Solusi AWP, 75 persen belum memahami cara melapor, dan 98 persen masih ragu terhadap tindak lanjut aduan.
Kegiatan #Ngadudilaporsemar dikemas dengan pendekatan kreatif untuk menarik perhatian masyarakat, di antaranya parade orasi di seputar Simpang Lima, pertunjukan teater bertajuk “Sebuah Seni Bersuara”, accoustic jamming, photo booth gratis, serta pembagian merchandise.
Dijelaskan, berdasarkan survei yang dilakukan di lokasi acara, 89,2 persen responden mengaku mulai mengenal kanal Lapor Semar serta memahami cara melaporkannya.
Salah satu peserta, Wita (46), warga Tegalsari, mengaku baru mengetahui adanya kanal pengaduan publik milik Pemkot Semarang melalui kegiatan ini.
“Saya baru tahu ternyata kita bisa langsung menyampaikan laporan ke pemerintah lewat kanal Lapor Semar. Kebetulan saya ingin melaporkan PJU yang mati di dekat rumah melalui booth lapor on the spot. Seru, banyak hadiah dan gratis photo booth pula,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diperkenalkan berbagai kanal pengaduan publik, di antaranya melalui WhatsApp di nomor 0812-15000-51, laman laporsemar.semarangkota.go.id atau laporsemar.lapor.go.id, serta aplikasi Lapor Semar. (*)
| Musim Hujan, Ini Antisipasi Pangan Dishanpan Semarang |
|
|---|
| Kota Semarang Dominasi Babak Kualifikasi Sepatu Roda Porprov Jateng 2025 |
|
|---|
| Hadapi Krisis Iklim dan Kesehatan, Konsep "15-Minute City" Diusulkan di Semarang |
|
|---|
| Sidang Vonis 5 Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan May Day Semarang Ditunda, Hakim : Masih Disusun |
|
|---|
| Semarang Panas Ekstrim, Waspada Flu Tropis Picu Lonjakan ISPA, Dehidrasi, dan Heat Stroke |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.