Peringati Hari Guru Nasional, Hendi Kenang Kisah Tak Terlupakan Bersama Guru Sewaktu SMP
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengungkapkan pengalaman tak terlupakannya bersama salah satu guru sewaktu duduk di bangku SMP.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Reza Gustav
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berkaitan dengan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengungkapkan pengalaman tak terlupakannya bersama salah satu guru sewaktu duduk di bangku SMP.
Hal itu ia tuturkan saat ditemui Tribunjateng.com usai Upacara Peringatan Hari Guru Nasional di Halaman Balai Kota Semarang, hari ini, Senin (26/11/2018).
“Ada satu guru di SMP saya itu yang kalau ketemu sama anak didik yang telat masuk atau nggak mengerjakan PR, hukumannya mesti jambangnya ditarik gini,” ujarnya sambil memeragakan saat jambangnya ditarik.
“Kayanya pelan, tapi sakit lho,” imbuhnya.
Hendi juga bercerita bahwa beberapa tahun lalu, dirinya juga pernah bertemu dengan guru tersebut.
“Saya pernah bertemu dengan beliau yang waktu itu ada di lingkungan Pemerintah Kota Semarang dan sekarang sudah pensiun. Saya sering mengingatkan, Pak, dulu jenengan sering narik jambang saya ini, lho,” tutur Hendi mengenang guru Bimbingan Konseling (BK) sewaktu dirinya duduk di SMP Negeri 3 Kota Semarang itu.
Dari hal tersebut, sang wali kota dapat mengenang pendidikan jaman dahulu dan belajar bahwa seorang guru menunjukkan rasa sayang dan mengajarkan rasa disiplin kepada muridnya.
“Yang namanya anak-anak, ada rajinnya, kadang ada mbelernya.
Kita dapat ilmu sebagian besar dari guru. Kita menjadi seperti sekarang ini juga berkat ilmu dari guru. Sehingga, harapannya kita dapat selalu menghormati bapak dan ibu guru kita,” pungkasnya. (rez)