Bendungan Notog Tegal Jamin Irigasi 25.180 Hektare Lahan Pertanian di Pantura Brebes
Saluran irigasi Sungai Pemali yang dinormalisasi dan direvitalisasi melintas di Kabupaten Tegal dan Brebes.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM,SLAWI - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana telah merampungkan normalisasi daerah aliran Sungai Pemali.
Setelah dikeringkan selama 4 bulan pada musim kemarau 2018 ini untuk keperluan normalisasi, aliran sungai kembali dialiri.
Pengaliran aliran Sungai Pemali dengan cara membuka Bendungan Notog atau Pemali Bawah di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Sabtu (1/12/2018).
Bupati Brebes, Idza Priyanti, mengatakan Bendungan Notog yang mengalirkan air ke Sungai Pemali menjadi sumber irigasi bagi sawah di Brebes.
"Normalisasi dan pembangunan infrastruktur sumber daya air Sungai Pemali merupakan upaya mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan," kata Idza, saat usai membuka pintu air Bendungan Notog di Kabupaten Tegal.
Dia berharap sektor pertanian meningkat sehingga ketahanan pangan baik padi, bawang merah, dan palawija dapat melimpah.
Saluran irigasi Sungai Pemali yang dinormalisasi dan direvitalisasi melintas di Kabupaten Tegal dan Brebes.
Proyek tahun jamak (multiyears) dari 2017 itu dilakukan dengan mengeruk kedalaman dan memasang beton di pinggir sungai.
Proyek tersebut dikerjakan beberapa paket atau tahun dengan biaya mencapai lebih dari Rp 200 miliar.
Namun untuk 2018 ini, anggaran mencapai Rp 100 miliar yang bersumber pada APBN.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PSDA-TR) Kabupaten Brebes, Agus Ashari, menuturkan penggelontoran air dari Bendungan Notog dapat mengaliri lahan pertanian seluas 25.180 hektare.
"Ada lahan 25.180 hektare tanah pertanian di 9 kecamatan di Brebes yang dialiri bendung irigasi Notog ini," terangnya.
Dari total enam pintu air yang ada, pihaknya baru membuka dua pintu air.
Untuk selanjutnya, pintu yang lain akan dibuka secara bertahap.
Bendungan Notog mampu mengalirkan air hingga 20 ribu liter per detik.
"Untuk alasan keamanan, khawatir tanggul jebol, 2 pintu air dibuka dulu. Nanti bertahap pintu lain baru dibuka," tuturnya.
Ia mengatakan untuk penyempurnaan pembangunan saluran irigasi Pemali itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWS Pemali-Juana.
Penyempurnaan revitalisasi masih mungkin dilakukan.
"Pemerintah pusat masih bisa menyiapkan anggaran untuk penyempurnaan revitalisasi dan normalisasi aliran Sungai Pemali," ucap Agus.
Menurutnya, masih ada titik-titik yang perlu dilakukan penyempurnaan.
Baik di saluran irigasi utama Pemali ataupun di daerah aliran irigasi sungai yang mengarah ke Pemali. (*)