Tak Diundang dan Disarankan Tak Hadiri Reuni Akbar 212, Ini Yang Dilakukan Presiden Jokowi
Saat Reuni Akbar 212 berlangsung, pada Minggu (2/11/2018) pagi, Presiden Joko Widodo diketahui tengah berada Bogor
TRIBUNJATENG.COM, BOGOR - Saat Reuni Akbar 212 berlangsung, pada Minggu (2/11/2018) pagi, Presiden Joko Widodo diketahui tengah berada Bogor, Jawa Barat.
Sepertidilansir TribunWow.com dari Setkab.go.id, Presiden Joko Widodo meninjau program pembagian sambungan listrik gratis, ‘BUMN Hadir Untuk Negeri: Sambung Listrik Gratis Bagi Keluarga Tidak Mampu’.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Jokowi memilih bersepeda dari Istana Kepresidenan Bogor menuju Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor, Jawa Barat.
• PBNU Minta Dubes Arab Saudi Osamah Dipulangkan dari Indonesia Terkait Cuitan Reuni Akbar 212
• Habib Bahar bin Smith Orasi di Reuni Akbar 212, Ungkap Alasan Memojokkan Presiden Jokowi
• Hadiri Reuni Akbar 212, Titiek Soeharto Ikut Sholat Subuh Berjamaah, Prabowo Berpidato
• Ini Alasan Mengapa Sandiaga Uno Tidak Hadiri Reuni Akbar 212
• Melayat ke Rumah Duka Peserta Reuni Akbar 212, Anies Baswedan: Insya Allah Khusnul Khatimah
• Lagu Berjudul Astaghfirullah Punya Presiden si Raja Bohong Diputar di Acara Reuni Akbar 212
Mengenakan jaket hitam dan helm, Jokowi mengayuh sepedanya menuju Kebun Raya Bogor, sekitar pukul 07.45 WIB.
Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo, Direktur Utama BTN Maryono, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati telah menunggu presiden di Kebun Raya Bogor.
Mereka juga telah siap dengan sepeda masing-masing.
Setelah sampai Kebun Raya Bogor, Presiden bersama-sama dengan rombongan mengayuh kembali sepeda mereka.
Tak hanya itu, ratusan milenial BUMN kemudian ikut bergabung untuk bersepeda bersama Presiden dalam kesempatan tersebut.
Sepanjang perjalanan, Kepala Negara menyapa warga yang tengah berolahraga pagi dan beraktivitas di area car free day (CFD).
Setelah bersepeda kurang lebih 3 kilometer, Presiden pun tiba di Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor sekira pukul 08.00 WIB.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Jokowi secara simbolis menekan tombol miniature circuit breaker (MCB) untuk mengaktifkan aliran listrik ke rumah warga yang dibantu program itu.
• Link Lengkap Hasil SKD CPNS 2018 Pemprov Jateng: 3.676 Pendaftar Lolos, Segera Cek Nama Anda
• Lengkap Jadwal SKB CPNS 2018 Kemenkumham, Mulai Besok 4 Desember 2018
• Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 3 Desember 2018, Virgo Jaga Mood Anda
Saat ini terdapat 235.756 keluarga kurang mampu di Jawa Barat yang belum menikmati layanan listrik PLN secara langsung, menurut data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
“Ingin saya sampaikan bahwa di Provinsi Jawa Barat ini ada kurang lebih 200-an ribu rumah yang belum ada listriknya,” ujar Presiden, Minggu (2/12/2018) seperti dilansir TribunWow dari Setkab.go.id.
“Ada yang memang belum ada listriknya, ada yang sudah ada listrik tetapi nyambung dengan tetangga atau dengan orang tua. Nah sekarang kita sambung secara mandiri,” kata Presiden.
Di samping itu menurutnya, biaya listrik dari sambungan gratis ini juga lebih hemat dan efisien bagi keluarga yang selama ini menumpang listrik dari tetangga lain.
• Tak Hadir di Reuni Akbar 212, Habib Rizieq Serukan 2019 Ganti Presiden
• Teriakan Ganti Presiden Menggema di Reuni Akbar 212, Fadli Zon: Itu Aspirasi
• Mahfud MD: Reuni 212 Itu Lebih Merupakan Aksi Bernuansa Politik, Bukan Aksi Keagamaan
• Komentar Luhut Binsar Pandjaitan Melihat Foto Anies Baswedan Bikin Penonton Kaget
• Sindir Rizal Ramli, Luhut Binsar: Sudah Berubah, Dulu Agak Cerdas Bepikir
Pada umumnya, mereka mengeluarkan dana kurang lebih Rp50 ribu hingga Rp 60 ribu per bulan untuk mendapatkan sambungan listrik dari tetangga.
“Sekarang kita sambung secara mandiri. Itu lebih murah dari data yang kita terima. Biasanya per bulan bayar bisa Rp50 ribu sampai Rp60 ribu. Setelah sendiri seperti ini bayar kurang lebih Rp25 ribu sampai Rp30 ribu,” kata Presiden.
Selama ini banyak warga yang merasa kesulitan untuk melakukan penyambungan listrik mandiri secara resmi melalui PLN.
Kendala utama yang mereka hadapi di antaranya adalah biaya penyambungan standar.
Karenanya, sinergi BUMN telah membiayai program penyambungan listrik bagi Rumah Tangga Tidak Mampu di sekitar Jawa Barat dan telah menjangkau 60.798 ribu Kartu Keluarga (KK).
Sampai dengan akhir Desember 2018, jumlah keluarga yang rumahnya tersambung listrik ditargetkan mencapai 100 ribu KK.
“Artinya di Provinsi Jawa Barat saja masih sebegitu banyaknya sehingga di provinsi yang lain ini akan kita lihat."
"Memang biaya sambungan ini tidak murah dan itu sudah menjadi standarnya PLN kurang lebih Rp900-an ribu,” jelas Presiden Jokowi.
Lebih jauh, program ini juga diharapkan untuk dapat menyasar rumah tangga lainnya di seluruh provinsi yang ada.
“Hitungan kita 1,2 juta (keluarga) di seluruh provinsi. Ini akan terus kita sisir satu per satu,” tandasnya.
Jokowi Tak Diundang
Panitia reuni 212 tidak mengundang presiden Joko Widodo untuk hadir dalam acara yang digelar di Monas.
Sebelumnya, panitia reuni 212 kabarnya mengundang kedua pasang capres-cawapres.
Ketua umum persaudaraan alumni 212, Slamet Maarif menyatakan, pembatalan undangan untuk Jokowi diputuskan Jumat sore (30/11/2018) dengan sejumlah pertimbangan.
"Ada masukan dari ulama-ulama serta imam besar, akhirnya panitia memutuskan tidak mengundang secara tertulis ke Pak Jokowi dengan berbagai pertimbangan yang ada," kata Slamet Maarif, seperti dilansir TribunWow dari KompasTV.
• Begini Pesan Buya Syafii Maarif kepada Sandiaga Uno
• Diminta Komentari Foto Prabowo, Jawaban Luhut Binsar Pandjaitan Disambut Tepuk Tangan Penonton
• Usai Hadiri Reuni Akbar 212, Prabowo Subianto Unggah Foto Ini
• Begini Penampilan Prabowo Subianto Saat Hadiri Acara Reuni Akbar 212
Slamet Maarif malah meminta agar Jokowi untuk tidak datang pada acara tersebut.
"Kami sarankan tidak hadir untuk kepentingan beliau juga. Sekali lagi, panitia memutuskan tidak undang Pak Jokowi karena enggak diundang ya kami sarankan tidak hadir. Doakan saja mudah-mudahan acaranya sukses," kata Slamet, Sabtu (1/12/2018), ditemui di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat seperti yang dikutip dari Tribunnews.
Menurut pengakuan Slamet, pada rapat bertajuk "Seberapa Greget Reuni 212" di Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat itu, diputuskan untuk tidak mengundang Jokowi karena berbagai pertimbangan.
"Rapat terakhir kemarin sore, ada masukan dari ulama. Lalu panitia memutuskan tidak mengirimkan undangan tertulis pada Pak Jokowi dengan beragam pertimbangan yang ada," ucap Slamet.
Sementara khusus untuk Prabowo Subianto, jika datang di acara, akan diperlakukan sebagai tamu kehormatan.
Seperti yang diketahui, aksi Reuni Akbar 212 diselenggarakan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).
Peserta aksi mulai berdatangan sejak pukul 03.00 WIB untuk melaksanakan salat Tahajud berjamaah.
Acara kemudian dilanjutkan dengan menunaikan salat subuh berjamaah dan zikir bersama.
Massa aksi Reuni Akbar 212 mulai membubarkan diri dari kawasan Monas sekitar pukul 11.00 WIB. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Tak Diundang dalam Reuni Akbar 212, Jokowi Sepedaan dan Bagi-bagi Listrik Gratis di Bogor