Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Menanggapi Cuitan Dubes Arab Saudi, GP Ansor Jateng Siap bergerak Tunggu Instruksi PBNU‎

Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jateng, turut bersikap atas polemik Cuitan Dubes Arab Saudi di akun twitter Duta Besar Arab Saudi

kolase/Tribunjateng
Dubes Arab Saudi Osamah dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - ‎Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jateng, turut bersikap atas polemik Cuitan Dubes Arab Saudi di akun twitter Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Al-Suaib, ‎terkait aksi masyarakat yang tergabung dalam komunitas Reuni 212 beberapa waktu lalu.

GP Ansor Jateng siap bergerak dan bertindak, sesuai instruksi PBNU.

"Kami menunggu isntruksi dari PBNU. Secara lembaga dan pribadi, kami sangat menyayangkan cuitan itu, meski telah dihapus jejak digitalnya masih ada," kata Wakil Ketua Pengurus Wilayah Ansor Jateng Denny Septiviant, dalam keterangan tertulis, Selasa (4/12).

Disampaikan, komentar yang bernada menyalahkan oknum Banser atas pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid telah diproses secara internal organisasi, yang juga melibatkan aparat kepolisian setempat. Ia menanggap, perkara itu telah selesai.

"Saya kira komentar Osamah itu salah besar. Apalagi melihat kapasitasnya sebagai Duta Besar Arab Saudi di Indonesia. Terlalu gegabah," ujarnya.

Menurut Ketua LBH Ansor Jateng itu, mengaku mendapat banyak aduan dari tokoh masyarakat di Jateng, terkait cuitan Osamah.

"Sebagai kader GP Ansor saya protes keras atas statemen tersebut, dan mendukung upaya PP GP Ansor serta PB NU untuk mendorong pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu), agar Osamah melakukan klarifikasi dan permintaan maaf terkait cuitan itu," terangnya.

"Umumnya tugas seorang Dubes itu, turut memperkuat hubungan diplomatik dalam hal ini antara pemerintah RI dan Saudi Arabia bukam malah sebaliknya," sambungnya.‎

Sebelumnya diberitakan cuitan Duta Besar Arab Saudi, Osamah Muhammad Al Shuaibi menuai polemik dari Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) terkait reuni akbar 212.

TribunJateng.com, melansir melalui akun Twitter @Os_alshuibi yang ia tulis pada (2/12/2018).

Mulanya, Osamah menuliskan bahwa reuni akbar 212 merupakan reaksi atas pembakaran bendera tauhid yang terjadi sebulan yang lalu.

Lantas, cuitan tersebut menuai polemik dan beredar capture di berbagai media sosial.

Berikut cuitan Osamah yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

"Berkumpulnya jutaan manusia dalam rangka persatuan Islam

Sebagai reaksi atas pembakaran bendera atau panji tauhid dari kelompok yang sesat sebulan lalu.

Dihadiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon

Untuk tidak mendekati keramaian dan kemacetan yang berada di wilayah Monas tersebut.

Selang beberapa menit, cuitan osamah tersebut telah dihapus dan ia menuliskan cuitan kembali.

Osamah menuliskan cuitan keduanya dalam bahasa Arab.

Osamah menuliskan bahwa reuni akbar 212 adalah kegiatan dalam rangka persatuan dan menjaga keamanan nasional.

Osamah menuliskan bahwa kegiatan tersebut dihadiri Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Kemudian Osamah mengimbau kepada warga Saudi yang ada di Jakarta untuk tidak mendekati daerah macet di sekitar Monas.

حشود مليونيه للوحدة الاسلامية
والتعاون الشعبي لحفظ امن الوطن

مشاركة حاكم جاكرتا انيس باسويدان

مشاركة مرشح الرئاسة
الجنرال /برابوا سوبيانتو

ومساعد رئيس البرلمان الدكتور / فضلي زون

ننصح السائح السعودي بالابتعاد عن أماكن التجمع الواقعة في محيط منتزة موناس لكثرة الازدحام

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, seperti ini cuitan Osamah:

"Berkumpulnya jutaan manusia dalam rangka persatuan Islam

Rakyat bekerja sama dalam rangka menjaga keamanan nasional

Dihadiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon

Diimbau kepada warga negara Saudi untuk tidak mendekati keramaian dan kemacetan yang berada di wilayah Monas tersebut."

Lantaran cuitan pertama Osamah telah beredar di media sosial,  mendapat reaksi dari PBNU.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj memprotes tindakan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Osamah Muhammad Al Shuaibi telah mencampuri urusan politik Indonesia lewat cuitan Twitternya.

Menurut Ketua Umum PBNU, komentar Osamah dalam akun twitternya yang kemudian dihapusnya itu telah melangkahi wewenangnya.

"Dalam pandangan kami Osamah telah melakukan pelanggaran keras diplomatik yakni mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," tegas KH Said Aqil Siroj, dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (3/12/2018).

Padahal Indonesia adalah negara yang memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Kerajaan Arab Saudi (KSA).

Terlebih, 20 persen dari total jamaah haji di Arab Saudi merupakan rakyat Indonesia.

Diketahui, Kegiatan Reuni 212 yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018), menyajikan pemandangan yang unik.

Peserta yang sebagian besar hadir sejak Sabtu (1/12/2018) malam itu berasal dari segala usia. Mulai dari balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.

Pantauan Tribunnews.com, tak sedikit para peserta yang memboyong keluarganya.

Rata-rata mereka datang berkelompok dari suatu daerah dengan menggunakan kendaraan secara bersama.

Hal itu terlihat dari bus-bus yang nampak diparkir di sepanjang kawasan Salemba hingga Jalan Kramat Kwitang.

Di kaca bus itu tertempel asal daerah dimana kelompok berasal. Misalkan 'bus 2 peserta aksi 212 Cipayung Jaktim'.

Kebersamaan dan kekeluargaan dalam Reuni 212 terlihat, ketika peserta yang merupakan pasangan suami-istri nampak sibuk melindungi sang anak dari terik sinar matahari.

Pria berkumis itu sibuk mendorong stroller atau kereta dorong bayi berusaha melewati keramaian, di mana sang anak tertidur pulas di kereta dorong tersebut.

Sementara sang ibu yang berada di depan mereka, nampak memayungi sang anak dengan payung warna ungu-nya.

Suami-istri yang mengenakan bandana hitam itu nampak kompak bekerja sama agar sang anak tak terjaga dari mimpinya.

Begitu juga kebersamaan tampak dari sejumlah peserta yang berkelompok ketika acara reuni selesai.

Amatan Tribunnews.com, meski telah selesai melakukan aksinya, sejumlah peserta lain masih terdengar melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran serta kalimat takbir seraya berjalan.

Peserta Reuni 212 pun membubarkan diri mereka dengan tertib dan damai. (yan/Tribunnews.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved