Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BERITA LENGKAP: NH Dini Meninggal Dunia Kecelakaan di Tol Tembalang Semarang

NH Dini meninggal telah mengagetkan pecinta dan pegiat sastra di Indonesia. Kabar NH Dini kecelakaan ini

kompas.com
NH Dini meninggal dunia 

Goenawan Mohamad yang juga sastrawan kondang turut berduka. Dia mengenang NH Dini sebagai sastrawan terkemuka dari generasi pertama majalah Kisah.

Karyanya yang terkenal adalah 'Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko.

Dalam foto tanggal 28 Februari 2018 NH Dini tampak ceria saat merayakan ulang tahunnya ke 82 di Kota Semarang. Dirayakan maju tanggal 28 karena dia lahir 29 Februari kabisat.

Dini sudah rajin menulis sejak duduk di kelas 3 SD. Karirnya dalam dunia penulisan Tanah Air dimulai saat dirinya mengirim sajak untuk program "Prosa Berirama" yang disiarkan RRI kemudian menjajal peruntungan membuat cerita pendek untuk majalah wanita Femina.

Karena merasa format cerita pendek tidak cocok untuk dirinya, Dini mulai menulis cerita panjang. Ia mulai menulis karya pertamanya berjudul Hati yang Damai, kemudian Pertemuan Dua Hati (1986) yang diterbitkan di halaman tengah Femina.

NH Dini kemudian merambah ke penulisan biografi dan novel. Amir Hamzah Pangeran dari Negeri Seberang (1981) dan Dharma Seorang Bhikku (1997) adalah dua buku biografi yang ditulisnya.

Novel-novelnya juga kondang yaitu Pada Sebuah Kapal (1973), La Barka (1975), Keberangkatan (1977), serta Namaku Hiroko (1977).

Penghargaan yang diterima antara lain Hadiah Seni untuk Sastra dari Depdikbud (1989), Bhakti Upapradana Bidang sastra dari Pemda Jateng (1991), SEA Write Award dari Thailand (2003), Hadiah Francophonie (2008), dan Achmad Bakrie Award bidang Sastra (2011).

Tahun 2017, NH Dini menerima penghargaan prestasi seumur hidup (lifetime achivement award) dari penyelenggara Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2017. Dia dianugerahi penghargaan atas kontribusinya sebagai penulis sekaligus aktivis, dalam dunia sastra di Indonesia.

NH Dini dianggap sentral sebagai pelopor suara perempuan pada tahun 1960-1980-an, di mana belum banyak perempuan Indonesia memutuskan menjadi penulis.

"Sastra adalah dunia saya. Saya telah menekuni bidang ini selama 60 tahun, dan berharap bisa terus berkontribusi bagi sastra Indonesia," kata N.H. Dini sesaat sebelum menerima penghargaan.

Dia perempuan mandiri. Di usia senja tetap tak mau merepotkan orang lain. Lebih memilih tinggal di panti biar bisa mandiri.

Meski sudah sepuh, dia masih membimbing skripsi, mengisi acara seminar, bahkan bolak-balik ke Jakarta jika ada undangan seni di Taman Ismail Marzuki.

Masih sering naik pesawat, dan bepergian sendiri. Jika butuh bantuan, ia sendiri yang menghubungi maskapai untuk meminta kursi roda.

Meski NH Dini telah berpulang, karyanya akan tetap dikenang. Karya yang terkenal adalah, Pada Sebuah Kapal, Hati yang Damai, Padang Ilalang di Belakang Rumah, Sekayu, Pertemuan Dua Hati, Keberangkatan, La Barka, Monumen,

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved