Siswi SMAN 3 Semarang Temukan Cara Stop Reproduksi Tikus dengan Ekstrak Daun Tembakau
Siswi SMAN 3 Semarang, Kelas XI IPA 8, Annisa Shafa menjadi narasumber dalam kesempatan itu
Penulis: Bare Kingkin Kinamu | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bare Kingkin Kinamu
TRIBUNJATENG.COM - Biasanya masyarakat Indonesia menangkap tikus dengan memasang jebakan.
"Kelurahan kami ingin bersih dari tikus, jika selama ini hanya dijebak, lalu dikumpulkan dan dikubur. Tapi kok tiap hari masih ada tikus. Mendengar anak SMAN 3 Semarang bisa menyetop reproduksi tikus itu sangat menarik dan kami akan menerapkan penemuan mereka," tutur Lurah Mugassari Kota Semarang, Sri Suhartini kepada Tribunjateng.com, Sabtu (15/12/2018).
Dalam kesempatan itu, lurah Mugassari mengumpulkan perwakilan dari masing-masing RT, Tokoh masyarakat, ketua RW, dan LPMK Mugassari hadir di acara penanggulangan hama tikus secara alami di Balai RW IV Kelurahan Mugassari.
Siswi SMAN 3 Semarang, Kelas XI IPA 8, Annisa Shafa menjadi narasumber dalam kesempatan itu.
"Awalnya kami research dulu. Di Perancis saja pemerintahnya menghabiskan uang Rp 21,4 Miliar untuk membasmi hama tikus. Dari sana kami terinspirasi untuk menggunakan hal alami sebahai pembasmi tikus," ungkap Annisa saat ditemui Tribunjateng.com.
Ia bersama Khoirunnisa, siswa SMAN 3 Semarang memanfaatkan ekstra daun tembakau untuk menyetop reproduksi tikus.
"Awalnya penilitian kami untuk tikus putih. Kami cobakan untuk beberapa konsentrasi ektra daun tembakau. Di konsentrasi 60% tikus tersebut bisa tidak bereproduksi, dan yang jantan meninggal setelah dua bulan mengonsumsi makanan yang mengandung ekstrak daun tembakau," jelas Annisa.
Secara umum, reproduksi tikus sangat cepat yakni tiga minggu bisa melahirkan 5-11 anak tikus.
Terkait ekstra daun tembakau, Annisa memiliki alasan kuat kenapa menjebak tikus dengan hal itu.
"Tembakau mengandung nikotin. Nikotin ini bisa menyebabkan kemandulan baik lelaki maupun perempuan yang mengonsumsinya secara berlebih," jelas Annisa.
Penelitian Annisa dan Khoirunnisa dari SMAN 3 Semarang ini menarik Lurah Mugassari untuk memanfaatkan dan mengaplikasikannya untuk memberantas hama tikus.
"Penelitian mereka kreatif, ini kami juga didukung oleh LPMK Kelurahan Mugassari semoga penemuan siswi SMAN 3 ini bisa efektif memberantas hama tikus," jelas Lurah Mugassari, Sri Suhartini atau yang akrab dipanggil Ibu Titin ini.
Ada sekitar 50 warga Mugassari yang mengikuti acara ini.
"Ya semoga masyarakat Kota Semarang bisa merasakan manfaat baik ekstrak daun tembakau untuk mengurangi populasi tikus," tutup penjelasan Annisa.
Karya Annisa dan Khoirunnisa ini ikut dikompetisi bergengsi Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (Opsi) di tahun 2017, menyisihkan ribuan sekolah Indonesia.
Penelitian Annisa dan Khoirunnisa dari SMAN 3 Semarang ini masuk 104 besar.(*)
