Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unggah Foto, Ifan Vokalis Seventeen Ingin Lekas Bertemu Dylan Sahara Ucapkan Selamat Ulang Tahun

Ifan vokalis Seventeen ingin segera bertemu istrinya, Dylan Sahara dan ucapkan selamat ulang tahun.

Penulis: Awaliyah P | Editor: abduh imanulhaq
Instagram/ Ifan Seventeen
Ifan Seventeen dan Dylan Sahara. Saat terjadi Tsunami di pesisir Banten pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21:33 malam, hingga pagi harinya Dylan Sahara belum ditemukan 

TRIBUNJATENG.COM - Tsunami Selat Sunda menerjang wilayah Anyer, Pandeglang Bateng dan Lampung Selatan, Sabtu, (22/12/18).

Ifan Seventeen menjadi satu di antara korban Tsunami yang selamat.

Namun hingga saat ini Ifan Seventeen belum bertemu dengan sang istri, Dylan Sahara.

Melalui Instagram, Ifan mengunggah fotonya dengan sang istri dengan latar belakang menara Eiffel.

Dalam keterangan tersebut, Ifan Seventeen mengungkap jika kemarin, Minggu, (23/12/18) adalah hari ulang tahun sang istri.

Ifan juga meminta agar sang istri cepat pulang dan berharap agar bisa bertemu.

"Hari ini kamu ulang tahun, aku mau ucapin langsung, cepet pulang sayang @dylan_sahara"

Sementara itu melalui fitur Stroy Instagram, Ifan mengunggah video singkat berdurasi 15 detik yang memperlihatkan kebersamaannya dengan Dylan.

Video singkat itu juga memperlihatkan menara Eiffel Paris tak jauh dari tempat keduanya berdiri.

Tak cukup sampai di situ, Ifan Seventeen juga mengunggah foto sang istri.

Ia menulis "Pulang lah sayang, aku kangeeeen banget :-(."

Hingga kemarin, Minggu, (23/12/18) tercatat ada 62 orangtewas, 584 orang luka, dan 20 orang hilang.

Saat diwawancara oleh salah satu stasiun TV, Ifan menyampaikan bahwa Dylan dikabarkan sudah ditemukan.

Namun hingga saat ini Ifan belum bertemu dengan istrinya.

Ifan Seventeen berharap agar bisa segera bertemu dengan sang istri.

Saat kejadian, Ifan bersama anggota Seventeen lainnya sedang konser di Tanjung Lesung Beach Resort Banten atau sekitar Pantai Carita.

Ifan mengatakan dia sempat terombang ambing di laut selama dua jam dan hampir menyerah.

Ifan Seventeen juga mengungkap bahwa dia sempat melihat rekannya, Oky dan Bani Seventeen .

"Sampai di pinggiran pantai, mencari keluarga dan keluarga seventeen, saya melihat jenazahnya Mas Oky dan Mas Bani kayaknya dalam keadaan terpejit dan sudah dipinggirin warga," ujar Ifan.

Dijelaskan Ifan saat kejadian ia tengah menyanyikan lagu kedua.

"Tiba-tiba panggungnya terbalik, kita jatuh, menelan air laut, berlumpur, kita tergulung-gulung, kepala kepentok penuh besi," ungkap dia.

"70 persen terlempar ke daratan, sebagian besar selamat, namun 30 persen terlempar di laut sebagian besar meninggal, karena saya melihat kepanikan, tampak orang saling menenggelamkan satu sama lain," ujar Ifan.

Ifan menceritakan bahwa dirinya berhasil mengait box dan menjauh dari kerumunan.

"Saya agak menjauh dari kerumunan orang yang ada di tengah laut, selang beberapa menit suasana sepi dan ternyata sudah meninggal semua," ujar Ifan.

Tsunami Selat Sunda Fenomena Langka

Sementara itu, Dilansir Tribunjateng.com dan Tribunnews, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BMKG Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tsunami yang terjadi di wilayah Selat Sunda merupakan fenomena langka, karena tidak ada gempa bumi yang memicunya.

"Fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka. Letusan Gunung Anak Krakatau juga tidak besar. Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan. Tidak ada gempa yang memicu tsunami saat itu. Itulah sulitnya menentukan penyebab tsunami di awal kejadian," ujar Sutopo.

Sutopo menjelaskan, tsunami yang menerjang wilayah Pantai Anyer dan Lampung Sabtu malam kemungkinan terjadi akibat longsor bawah laut, karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Ia menjelaskan, Badan Geologi mendeteksi pada Sabtu (22/12) pukul 21.03 WIB Gunung Anak Krakatau erupsi kembali, dan menyebabkan peralatan seismograf setempat rusak.

Namun, seismik Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan). Kemungkinan material sedimen di sekitar Anak Gunung Krakatau di bawah laut longsor, sehingga memicu tsunami.

"Dampak tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda. Dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan," ujar Sutopo.

BNPB menduga penyebab tsunami di Selat Sunda tadi malam yakni karena kombinasi dua faktor alam. Pertama longsoran bawah laut akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau, kedua fenomena gelombang pasang karena bulan purnama.

"Kemungkinan penyebabnya adalah adanya longsoran bawah laut akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau yang kemudian bersamaan dengan gelombang pasang karena bulan purnama,"kata Sutopo.

Menurut Sutopo tidak adanya peringatan dini yang disampaikan ke masyarakat karena BMKG belum memiliki alat pendeteksi tsunami yang diakibatkan longsoran di bawah laut maupun erupsi Gunung Berapi. Oleh karenanya, kejadian kemarin tidak terdeteksi.

"Memang sistem peringatan dini tsunami yang dibangkitkan oleh longsoran bawah laut seperti yang terjadi tadi malam juga terjadi di Palu, serta diakibatkan erupsi dari gunung yang ada di lautan belum ada. BMKG belum memiliki sistem peringatan dini," tuturnya.

BMKG, lanjut Sutopo, baru memiliki sistem peringatan dini tsunami yang dikarenakan gempa tektonik. Jika ada gempa tektonik yang berpotensi tsunami, maka dipastikan terdeteksi BMKG dan informasinya akan langsung disampaikan ke masyarakat.

Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa Pandeglang menjadi wilayah yang paling parah terdampak tsunami di Selat Sunda kemarin malam. Tercatat ratusan orang meninggal akibat bencana ini.

"Daerah yang paling parah mengalami kerugian dan kerusakan paling parah adalah di Pandeglang. Korban meninggal paling banyak di Pandelang," kata Sutopo.

Di Lampung akibat tsunami ada 38 orang meninggal dunia, 138 orang luka-luka. Sebanyak 37 korban meninggal dunia di Kabupaten Lampung Selatan dan 1 orang meninggal di Kabupaten Tanggamus. Sementara 138 orang luka-luka semuanya berada di Kabupaten Lampung Selatan.

Tsunami yang terjadi pada Sabtu 22 Desmber pukul 21.15 WIB di sejumlah pesisir Lampung yakni di Kabupaten Lampung Selatan, pesisir Kota Bandar Lampung, dan pesisir Kabupaten Tanggamus, juga mengakibatkan sejumlah kerugian materiil. Sebanyak 30 rumah rusak berat,1 rumah hanyut, 2 rumah rusak ringan, 1 penginapan rusak ringan, dan 70 perahu nelayan rusak berat.

Terpisah, senada dengan Sutopo Purwo Nugroho, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menyebut bencana tsunami di pesisir Selat Sunda tidak biasa. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun langsung memimpin rapat kordinasi penanganan bencana alam tsunami di Selat Sunda, di ruang VVIP, Suma, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu siang (23/12).

Hadir dalam rapat Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Menpan-RB Syafruddin, serta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. JK menyampaikan, bencana alam yang menguncang sebagian Banten dan Lampung itu merupakan kejadian yang tak biasa, di mana terjadi tsunami tanpa gempa.

"Ini suatu kasus yang tidak biasa, bahwa tsunami tanpa gempa. Jadi gejalanya ada kemungkinan dari perubahan atau letusan di Gunung Krakatau," ujar JK.

Pada rapat tersebut, Wapres JK juga sempat melakukan telewicara dengan Kepala BMKG, Dwikorita, mengatakan, sejauh ini laporan yang diterima dari BMKG, cuaca buruk masih akan terjadi hingga 26 Desember di sekitar lokasi tsunami. Namun ia memastikan, pemerintah melalui Pemda, TNI, Polri serta PMI telah bergerak ke lokasi. "Sudah bergerak semua ke sana untuk mengatasi ini," kata JK.

Erupsi Penyebab Tsunami

BMKG menjelaskan pemicu gelombang tsunami Banten yang capai dua meter. Kepala Pusat BMKG Rahmat Triyono menjelaskan jika ada dua peristiwa yang memicu gelombang tsunami di sekitar Selat Sunda.

Kedua peristiwa itu adalah, aktivitas erupsi anak gunung Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda. Lebih lanjut Rahmat menjelaskan jika hanya dipicu erupsi anak Gunung Krakatau saja, gelombang tsunami sekitar 90 sentimeter.

Namun karena bersamaan adanya gelombang tinggi akibat faktor cuaca, arus gelombang tsunami dapat bertambah lebih dari dua meter. "Karena digabung, menimbulkan tinggi tsunami yang signifikan dan menimbulkan korban dan kerusakan yang luar biasa," kata Rahmat.

Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly menjelaskan berdasarkan data BMKG tsunami termonitor terjadi di Serang di Pantai Jambu tercatat tsunami terjadi pada pukul 21.27 WIB dengan ketinggian 0,9 meter.

Kemudian di Banten di Pelabuhan Ciwandan terjadi pada pukul 21,03 WIB dengan ketinggian 0,35 meter, di Kota Agung, Bandar Lampung pada 21.31 dengan ketinggian 0,26 meter, dan Pelabuhan Panjang, Lampung pada 21.53 WIB dengan ketinggian 0,28 meter.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menyebut tipe pola tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung mirip dengan gelombang tsunami yang terjadi di Palu. Menurut Dwikorita Karnawati setelah ada erupsi Gunung Anak Krakatau pukul 21.03 WIB kemudian pada pukul 21.27 WIB pihaknya mencatat ada kenaikan muka air pantai.

Menyikapi hal tersebut, BMKG pun melakukan analisis apakah kenaikan air itu akibat air pasang akibat fenomena atsmosfer seperti gelombang tinggi atau bulan purnama. Karena kata dia gelombang tsunami ini cukup langka.

"Namun setelah kami analisis lebih lanjut gelombang itu merupakan gelombang tsunami, tipe polanya sangat mirip dengan gelombang tsunami yang terjadi di Palu," kata Dwikorita Karnawati.

Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Badan Geologi dan sepakat bahwa diduga tsunami dipicu aktivitas vulkanik. "Ada indikasi yang terjadi pada hari yang sama ada gelombang tinggi, ada purnama. Namun juga terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau yang diduga itu menyebabkan terjadinya tsunami," katanya.

Pihaknya menduga tsunami dipicu adanya longsoran akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. "Kami curigai longsor karena pola grafik tsunaminya ini periodenya pendek-pendek seperti yang terjadi di Palu," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Selat Sunda tidak melakukan aktivitas di pantai.

"Masyarakat diharapkan tetap tenang namun mohon jangan berada di pantai yang berada di Selat Sunda baik di wilayah Lampung, Banten, Serang jangan kembali dulu karena pemicunya ini masih diduga," kata Dwikorita.

BMKG juga mengimbau adanya gelombang pasang sampai 26 Desember 2018 mendatang. Menurut Prakirawan BMKG Maritim Lampung Ahmad Raflie Pahlevi, gelombang pasang terjadi pada pukul 18.00-22.00 WIB dengan ketinggian maksimum 2,50 meter. Pihaknya mengimbau untuk tidak melakukan penyeberangan laut pada malam hari.

Gelombang tinggi terjadi di wilayah perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian utara, Selat Sunda bagian selatan dan perairan timur Lampung.

"Terdapat tekanan yang cukup signifikan di belahan bumi utara dengan belahan bumi selatan menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan Lampung," kata Ahmad Raflie Pahlevi

Menurutnya, kecepatan angin melebihi 20 knot di perairan Lampung dan gelombang maksimum dapat mencapai dua kali dari ketinggian yang diperkirakan.

Pihaknya mengimbau untuk masyarakat yang berada di pesisir pantai tetap tenang dan menjaga kewaspadaan khususnya pada malam hari karena ada potensi pasang maksimum kembali pada pukul 18.00 - 21.00 WIB

"Untuk masyarakat yang ingin melakukan penyebrangan Merak-Bakauheni atau sebaliknya diimbau untuk melakukan penyebrangan pada pagi dan siang hari dan menghindari melakukan penyebrangan pada malam hari," ujarnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan pihaknya mendalami terkait fenomena tsunami Selat Sunda yang terjadi usai letusan Gunung Anak Krakatau, Sabtu (22/12) malam. Dalam pernyataan di laman resminya, PVMBG menjabarkan kondisi Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (22/12). Gunung yang muncul usai ledakan dahsyat pada 1883 tersebut mengalami erupsi, seperti pada hari-hari lainnya.

"Aktivitas terkini, tanggal 22 Desember, seperti biasa hari-hari sebelumnya, Gunung Anak Krakatau terjadi letusan," tulis pernyataan PVMBG dalam laman resminya.

Letusan Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada Sabtu (22/12) terpantau secara visual asap membumbung sekitar 300-1.500 meter di atas puncak kawah. Secara kegempaan, gempa tremor terekam secara terus-menerus dengan amplitudo overscale atau 58 mm.

"Pada pukul 21.03 WIB terjadi letusan, selang beberapa lama ada info tsunami. Pertanyaannya apakah tsunami tersebut ada kaitannya dengan aktivitas letusan, hal ini masih didalami, karena ada beberapa alasan untuk bisa menimbulkan tsunami," tulis pernyataan PVMBG.

"Saat rekaman getaran tremor tertinggi yang selama ini terjadi sejak bulan Juni 2018, tidak menimbulkan gelombang terhadap air laut bahkan hingga tsunami," lanjut pernyataan tersebut.

Selain itu, PVMBG mengatakan sejatinya material lontaran saat letusan yang jatuh di sekitar tubuh gunung api itu masih bersifat lepas dan turun begitu letusan terjadi. Sedangkan PVMBG menjelaskan untuk menimbulkan tsunami sebesar yang terjadi tadi malam perlu ada runtuhan yang cukup besar dan masuk ke dalam kolom air laut.

"Dan untuk merontokkan bagian tubuh yang longsor ke bagian laut, diperlukan energi yang cukup besar. (Energi) ini tidak terdeteksi oleh seismograf di pos pengamatan gunungapi," kata PVMBG.
"Masih perlu data-data untuk dikorelasikan antara letusan gunungapi dengan tsunami," lanjutnya.

Jokowi Berduka

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ungkapkan bela sungkawa lewat akun Instagram pribadinya @jokowi atas jatuhnya korban jiwa akibat tsunami di Banten dan Lampung. Presiden mengungkapkan bela sungkawanya lewat sebuah foto yang dia unggah di Instagram.

Foto tersebut telah mendapatkan lebih dari 100 ribu like pengikutnya. "Sepekan menjelang tutup tahun, bencana tsunami di luar perkiraan kita telah menimpa beberapa wilayah pantai di sekitar selat Sunda, khususnya kabupaten Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan," tulis Presiden Jokowi lewat akun Instagram pribadinya.

Presiden Jokowi sedang berkunjung ke Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu (23/12). Presiden Jokowi hadir mengikuti perayaan Natal Oikumene Pemerintah Kabupaten Tana Toraja di pelataran Plaza Kolam Makale.

Dari Makale, Presiden Jokowi mengucapkan bela sungkawa atas korban meninggal tsunami Banten dan Lampung yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam.

"Dari Makale, Tana Toraja, atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban meninggal dunia," tulis Jokowi.

Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan kepada kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Sosial Agus Gumiwang, serta Panglima TNI untuk bergerak meninjau wilayah yang terkena tsunami di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandeglang, Lampung Selatan dan Serang. Dia pun terus memantau dan menunggu dampak dari tsunami tersebut.

"Tadi pagi saya sudah perintahkan ke kepala BNPB, Mensos, Panglima dan semua sudah bergerak di lapangan," kata Jokowi.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan meninjau langsung lokasi terdampak Tsunami kawasan pantai Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu malam. Selain ke Banten, jajaran kepolisian juga akan meninjau wilayah terdampak di Lampung.

"Kapolri, Dankor Brimob, Kakorlantas dan beberapa pejabat utama termasuk saya, persiapan take off meninjau langsung ke lokasi musibah yang diduga tsunami di Banten dan iIsyaAllah akan ke lampung juga ya," ujar Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal M Iqbal.

Saat ini langkah prioritas yang dilakukan kepolisian dalam membantu penanganan tsunami yakni mengevakuasi para korban terutama di lokasi wisata bersama aparat TNI dan lembaga terkait lainnya, Kepolisian juga akan membantu memulihkan akses jalan yang terputus akibat hantaman ombak ke daratan tersebut.

"Teman- teman sudah tahu ratusan orang lebih sudah meninggal Dunia. yang paling banyak terdampak adalah di kabupaten pandeglang. 30 lebih disitu. hampir 25 lebih di lampung diduga meningal dunia, ada ratusan luka-luka dan ada yang hilang. Kami polri belum bisa memastikan secara definitif. karena masih berproses," katanya.

Ia mengatakan akibat tsunami tersebut terdapat beberapa kantor polisi yang rusak, baik itu Mapolsek maupun Pos Polisi. Meskipun demikian jajarannya memprioritaskan penanganan korban bencana terlebih dahulu.

"Ada beberapa. Polsek Carita rusak. beberapa Pospol juga rusak. Beberapa mobil dan motor juga rusak. tapi kita dahulukan masyarakat ya. Total kerugian juga belum tahu, ada beberapa rumah yang rusak, ratusan. puluhan hotel juga rusak. Daerah wisata yang rusak," pungkasnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk membantu penanganan dan pemulihan korban bencana tsunami di Banten.

"Dari Polri sendiri, selain dari Polda Banten dan Polda Lampung yang sudah bergerak, melakukan evakuasi menolong masyarakat di situ secepatnya ke RS, dan lain-lain, " kata Tito.

Menurut Tito satu kompi Brimob sudah bekerja di lokasi terampak tsunami untuk melakukan evakuasi. Tidak hanya itu tim DVI juga sudah diterjunkan untuk membantu proses identifikasi.

"Kalau ada yang berhasil diidentifikasi, langsung diserahkan ke keluarga korban," katanya.

Aparat dari Pol Air juga menurut Tito sudah terjun membantu proses pemetaan wilayah yang terkena dampak bencana. Helikopter diperbantukan untuk penanganan tsunami baik itu evakuasi maupun pemetaan dampak tsunami. Jenderal Bintang empat tersebut menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban bencana tersebut.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, hasil dari tinjauan udara yang dilakukannya, infrastruktur jalan di sepanjang lokasi tsunami di Selat Sunda, tak mengalami kerusakan. Hal tersebut, ia sampaikan, saat konferensi pers usai rapat kordinasi penanganan bersama Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, di ruang VVIP, Suma, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Lokasi tsunami terjadi di sepanjang bibir pantai Anyer menuju ke Selatan, Pantai Carita, Labuhan sampai dengan Tanjung Lesung. "Infrastruktur jalan semuanya bagus. Tidak ada yang retak, tidak ada yang terputus jembatan, menurut pemantauan dari pesawat udara," kata Panglima Hadi.

Dengan jalan yang masih berfungsi baik, dirinya mengungkapkan, sejumlah bantuan mulai masuk ke lokasi bencana. "TNI, Polri maupun dari komponen lainnya seperti PMI, saya lihat mereka membersihkan rumah terdampak dari tsunami," kata dia.

Wapres JK menambahkan, tidak adanya kerusakan pada jalan, diperkirakan karena sebelum musibah tsunami, tidak terjadi gempa bumi.

"Jalan darat semuanya baik, karena ini tidak ada gempanya. Jangan dikira kerusakan jalan, infrastruktur itu akibat gempa. Hanya ada longsor, kemungkinan longsor dari Gunung Krakatau, itu kemudian airnya melimpah. Pembersihan akan dilaksanakan oleh PU," ujar JK. (iam/tribunjateng.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved