Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jokowi atau Prabowo? Mahfud MD Akhirnya Ungkap Pilihannya

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengungkapkan pilihannya di pilpres 2019 antara Jokowi dan Prabowo.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/Tribunjateng
Mahfud MD ungkap pilihannya 

"Pemilu yang sekarang ini, panas isu SARA, yang satu mengatasnamakan untuk agama, yang satu katanya sayang dengan agama, kemudian adu pemikiran, menurut saya itu nggak produktif, hanya membuat kkita bertengkar," ujar Mahfud.

Mahfud lantas mengimbau agar negara tidak terpecah gara-gara agenda 5 tahunan.

Mahfud MD tidak ingin seperti Suriah dan Irak karena tidak ada ketenangan hidup.

"Kita jaga, kita berkontestasi, jangan bawa agama, jangan dendam, ya milih pilih aja, habis itu kita bersatu lagi," ujarnya.

Mahfud menilai Pilpres 2014 panas namun tidak ada isu radikalisme.

"Sekarang ini, peristiwa DKI jakarta itu merambat pemikiran orang di luar DKI jakarta, idenya melalui medsos, banyak komentar twitter saya itu dari Australia dari mana-mana," ujarnya.

Mahfud MD lantas menceritakan kisah balik tahun 2014 yang mendukung Prabowo.

"Dulu saya dukung Prabowo kan, pertimbangannya pada saat itu bukan pada soal agama, dua-duanya bukan tokoh agama," ujar Mahfud.

Lantas Mahfud menyebut bahwa Jokowi dan Prabowo bukanlah kriteria kepemimpinan islam.

Tsunami Selat Sunda, Sutopo Sebut 159 Orang masih Hilang

Aura Kasih Nikahi Bule Brasil Benarkah? Inilah FAKTANYA

Klasemen Liga Inggris dan Hasil Akhir Pekan 19, Liverpool dan Manchester United Menang Telak

"Anda tanya siapa kalau sudut islam mana pemimpin yang cocok, nggak ada, nggak ada, kita memilih pemimpin negara ini kriteria untuk memimpin umat islam nggak ada pada dua-duanya ini, kalau umat islam ingin berperan, pilih pemimpin yang lebih memberi akses," ujar Mahfud.

Lantas, Mahfud menceritakan alasannya mendukung Prabowo di pilpres 2014.

"Saat itu lebih ke orientasi karakter kepemimpinan dan program, saat itu Prabowo disimbolkan orang pendekatannya struktural, ingin memperbaiki lembaga-lembaga dan peraturan-peraturan, Jokowi pendekatan populisme, mendekati rakyat langsung, sama-sama baik kan? tapi saya milih Prabowo saat itu, karena saya hakim, saya suka struktural, gempur saja, lalu Jokowi menang ya sudah, masak mau ngamuk," ujar Mahfud MD.

Ketika ditanya Pilpres 2019, Mahfud menilai pendekatan hampir sama seperti Pilpres 2014 namun Jokowi dan Prabowo lebih ke isu SARA.

"Ini tidak bisa dihindari, yang satu mengatakan tidak, yang satu juga mengatakan tidak, tapi faktanya di lapangan, perangnya perang itu, kita bicara apapun pasti dibawanya ke situ,"
ujarnya.

Mahfud lantas menceritakan sebuah isu dan menjadi perdebatan publik misalnya soal Habib.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved