Sepi Pembeli, Penjual Terompet Berharap Malam Tahun Baru di Semarang Membawa Berkah
Mendekati malam Tahun Baru 2019, sejumlah pedagang terompet mulai bermunculan di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Kota Semarang.
Sebagian stok lain berasal dari pengrajin di desanya.
"Tahun sebelumnya bisa menjual 600 buah. Tahun ini yang saya jual sisa tahun baru 2018. Jumlahnya sama 600, ini masih banyak," tuturnya.
Pada hari biasa, Paimo bekerja sebagai penjual mainan dan bertani.
Dia sesekali menjadi kuli bangunan atau buruh mencari pakan ternak.
Paimo mengaku sudah berjualan terompet di Semarang selama seminggu.
Di antara jenis terompet yang dia jual, proses pembuatan bentuk naga paling lama.
Bisa memakan waktu tiga sampai empat bulan.
Selain minat pembeli berkurang, buatan pabrik berbahan plastik sekarang lebih disukai pembeli.
"Malas mau bikin, soalnya ya sepi. Kalau dulu, saya bisa bikin 5.000 biji per tahun. Sejak tahun 2000-an berkurang terus hingga sekarang," paparnya. (*)