Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mbak You Mengaku Dirinya Menikah dengan Ular di Usia 33 Tahun

Mbak You mengaku dirinya telah menikah dnegan seekor ular pada usia ke 3e tahun.menikah yang ia maksud bukan lah melakukan hubungan dengan ular terseb

Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Tribunjateng.com/Eka Yulianti Fajlin
Mbak You memaparkan prediksi tahun 2019 di Hotel Wahid Salatiga, Rabu (19/12/18). 

"Saya menikahi seekor anjing karena para tetua desa yakin roh jahat yang membawa nasib buruk bisa dialihkan ke anjing itu. Setelah semua ini dilaksanakan, pria yang akan saya nikahi kelak bakal berumur panjang," kata Mangli.

Sementara itu, ayah sang mempelai perempuan, Sri Amnmunda, menyetujui usulan para tetua desa. Dia bahkan mencari anjing yang akan dinikahkan dengan putrinya.

"Para tetua desa mengatakan, kami harus menggelar pernikahan ini secepatnya. Kami harus memastikan roh jahat ini dihancurkan. Menikahi anjing adalah satu-satunya jalan untuk menyingkirkan nasib buruk," ujar Amnmunda.

Bukan yang pertama

Sri Ahnmunda mengatakan, putrinya bukan yang pertama melakukan pernikahan dengan anjing di desa itu dan di desa-desa lain. "Banyak pernikahan seperti ini dilakukan di desa kami dan desa-desa lainnya. Ini adalah adat yang sangat kami yakini," tambah Ahnmunda.

Berdasarkan adat istiadat desa itu, pernikahan ini tidak akan memengaruhi kehidupan Mangli pada masa depan. Dia nantinya bebas menikahi seorang pria tanpa perlu "menceraikan" si anjing.

"Penduduk desa mengatakan, banyak gadis yang melakukan ritual ini dan mereka terbebas dari roh jahat. Mereka semua kini hidup bahagia," ujar Mangli.

Seperti layaknya pesta pernikahan, para tetamu yang hadir juga bergembira ria, menyanyi, dan menari mengikuti irama musik tradisional. Sementara itu, sebanyak 70 orang kerabat Mangli dan para tetua desa juga menghadiri pesta tersebut.

"Terlepas mempelai pria adalah seekor anjing, kami harus mengikuti adat kami. Kami menghormati anjing itu seperti kami menghormati pengantin pria," kata ibu Mangli, Seems Devi.

"Kami harus mengeluarkan biaya untuk menggelar pesta pernikahan ini, seperti layaknya pesta pernikahan normal. Namun, ini adalah satu-satunya cara kami menyingkirkan nasib buruk dan memastikan keselamatan desa kami," tambah Devi.

Setelah pesta pernikahan berakhir, Mangli harus mengurus Sheru sebagai hewan peliharaannya selama beberapa bulan mendatang, sebelum akhirnya Mangli bebas menikahi pria idaman hatinya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved