Sebelum Jalan Ditutup di Wonosobo, Pendukung Calon Kades Rejosari Tuntut Pemilihan Ulang
Pemblokiran itu dilakukan dengan cara menutup jalan dengan pagar tembok, buntut polemik Pilkades yang berlangsung Desember 2018 lalu.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
Mereka mempermasalahkan adanya dugaan politik uang (money politics) dalam proses penyelenggaraan Pilkades tersebut.
Tuntutan itu tak serta merta dipenuhi Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
Alasannya, kata Himawan, tidak ada regulasi yang melegitimasi pemilihan ulang Pilkades sesuai tuntutan warga.
Hasil perhitungan suara yang memenangkan satu di antara calon itu pun tetap dianggap sah.
Kekecewaan itu semakin dalam.
Pihak yang diduga tak terima atas hasil Pilkades itu lantas melampiaskan kekecewaannya dengan cara tak wajar.
Jalan yang menghubungkan desa Rejosari Kecamatan Kalikajar dan Desa Sindupaten Kertek Wonosobo itu ditutup menggunakan bangunan permanen (beton).
Masyarakat pun tak lagi bisa mengakses jalan itu sehingga harus memutar melalui jalan lain yang lebih jauh.
Usut punya usut, jalan yang ditutup itu berada di atas lahan pribadi milik keluarga Soim, Calon Kades tidak terpilih pada Pilkades Rejosari.
Karena berada di lahan pribadi, usaha untuk membuka kembali akses jalan itu untuk kepentingan umum tentu saja akan lebih alot.
"Kami bersama pihak kecamatan dan pemerintah desa tetap akan melakukan pendekatan-pendekatan," katanya.(*)