Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pengakuan Tersangka Pencabulan di Kebumen, Nama Kanjeng Sultan Dia Dapat dari Orang Kesurupan

HS (53) alias Kyai Syawal atau Kanjeng Sultan asal Desa Tepakyang Kecamatan Adimulyo Kebumen saat ini tengah menjadi buah bibir.

ISTIMEWA
Seorang laki-laki mengaku sebagai Kanjeng Sultan ditangkap Polres Kebumen karena diduga menyetubuhi gadis yang masih dibawah umur. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN -- HS (53) alias Kyai Syawal atau Kanjeng Sultan asal Desa Tepakyang Kecamatan Adimulyo Kebumen saat ini tengah menjadi buah bibir.

Ia dituduh melakukan kejahatan asusila terhadap gadis di bawah umur asal Kecamatan Klirong Kebumen.

Rekam jejak Syawal barangkali sudah diketahui sebagian orang.

Namanya pernah dikaitkan dengan kematian seorang santrinya, Abdul Ghofur yang meninggal dua tahun lalu, usai menjalani ritual tapa 40 hari sesuai petunjuknya.

Namun kala itu, Syawal tak terjerat hukum karena Abdul Ghofur dianggap menjalani kegiatan berisiko itu atas kemauan sendiri.

Tetapi kali ini Syawal harus berurusan dengan hukum.

Ia dituduh melakukan tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur hingga membuatnya ditangkap polisi.

Sang Kanjeng Sultan itu pun kini masih menjalani sejumlah pemeriksaan dari Penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen.

Di luar kasus yang membelitnya, ada sejumlah fakta menarik yang berhasil dihimpun polisi berdasarkan pengakuan dia saat diwawancarai.

Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Suparno menyampaikan, HS mengaku memiliki empat istri.

Dari hasil pernikahan itu, ia dikaruniai 17 anak.

Ia memiliki anak sulung seorang gadis yang telah lulus SMA. Adapun anak bungsunya masih berusia 4 bulan.

Sebutan Kanjeng Sultan ia dapatkan dari makhluk gaib yang keluar dari mulut pasien saat mengobati kesurupan.

Setiap ia mengobati kesurupan, makhluk gaib yang merasuki pasiennya, memanggil HS dengan sebutan Kanjeng Sultan.

Kanjeng Sultan adalah seorang paranormal atau dukun yang mengaku dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, termasuk menetralkan ilmu santet.

"Ia bercerita pasien terjauh datang dari Negara Kamboja,"katanya

Oleh masyarakat setempat, Syawal dipandang sebagai orang kaya.

Selain menjadi dukun atau paranormal, ia ternyata juga berprofesi sebagai makelar tanah serta jual beli kendaraan.

Hasil usaha itu dipakai untuk menghidupi anak dan istrinya yang hidup satu rumah di Desa Tepakyang Kecamatan Adimulyo Kebumen.

Soal pengetahuan tentang ilmu agama, Syawal mengaku telah sampai pada level ma'rifat.

"Sehingga nyawanya bisa keluar dari raga sesuai kehendaknya,"katanya

Kanjeng Sultan alias Kyai Syawal
Kanjeng Sultan alias Kyai Syawal (Istimewa)

Syawal adalah anak nomor tiga dari lima bersaudara.

Ia memiliki dua kakak perempuan. Syawal hanya mengenyam pendidikan reguler sampai lulus SMP.

Ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mendalami ilmu agama di pesantren.

Dalam menuntut ilmu itu, ia berpindah-pindah dari pesantren satu, ke pesantren lainnya selama puluhan tahun.

Bahkan ia rela harus menjadi kuli untuk biaya hidupnya di perantauan.

"Dalam menimba ilmu agama, ia meninggalkan kota kebumen dari tahun 1984 dan kembali ke Kebumen pada tahun 2009,"katanya

Hingga akhirnya ia memutuskan pulang ke kampung halaman dan mendirikan pondok di rumahnya.

Syawal pun memiliki kurang lebih 30 Santri dari dalam maupun luar Kebumen. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved