Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ritual Menjijikkan Sekte Hindu Aghori Kanibal Makan Kotoran Sendiri & Lakukan Seks di Acara Kremasi

Sekte Hindu Aghori Kanibal, gelar ritual seks di depan umum dan makan kotoran sendiri.

Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Ritual Menjijikkan Sekte Hindu Aghori Kanibal Makan Kotoran Sendiri & Lakukan Seks di Acara Kremasi 

Namun mereka mencampurkannya dengan sejumlah praktik suku Kapalika (yang berarti 'pembawa tengkorak'), kelompok yang sudah terdokumentasikan keberadaannya pada abad ke-7.

Kelompok Kapalika ini memiliki ritual pengorbanan manusia, tetapi sekte ini sudah tak ada lagi.

Tak seperti sekte-sekte Hindu lain yang dikenal, Aghori sangat tak terorganisir.

Sebagian besar tinggal terpisah dan tak percaya terhadap orang luar.

Mereka bahkan tidak melakukan kontak dengan keluarga mereka sendiri.

Sebagian besar anggota kelompok Aghori berasal dari kasta rendah.

"Kemampuan intelektual mereka beragam. Sebagian kecil sangat tajam, bahkan ada seroang Aghori yang pernah menjadi penasehat raja Nepal," kata Mallinson.

Tak ada kebencian
Manoj Thakkar, penulis buku Aghori: A Biographcal Novel, mengatakan mereka adalah kelompok yang banyak disalah-pahami.

"Orang Aghori adalah orang sederhana yang hidup dengan alam. Mereka tak menuntut apa pun."

"Mereka melihat semua sebagai manifestasi sesuatu yang agung. Mereka tak menolak atau membenci seseorang atau sesuatu. Itulah mengapa tak membedakan antara daging dari hewan yang disembelih atau daging manusia. Mereka makan apa yang mereka dapat."

JPengorbanan hewan juga merupakan bagian penting dari ritual mereka.

"Mereka menghisap mariyuana dan mencoba untuk tetap sadar diri bahkan dalam kondisi sangat mabuk."

Kelompok kecil
Baik Mallinson dan Thakkar mengatakan hanya ada sedikit yang benar-benar menjalankan ritual dengan sistem Agori.

Mereka mengatakan banyak yang datang ke festival mandi hanya anggota sekte yang tak pernah menjalani inisiasi. Mereka mengatakan sebagian berperilaku sebagai orang Aghori untuk mendapat uang dari turis dan peserta yang hadir.

Peserta festival ini memberikan makan dan uang kepada mereka, padahal, kata Thakkar, orang Aghori tak tertarik dengan uang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved